Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
2
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Sepakbola
8 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
3
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
9 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
4
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
8 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
5
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
6
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
7 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Jangan Biarkan Bayi Pakai Popok Lebih 3 Jam, Risikonya Sangat Mengerikan

Jangan Biarkan Bayi Pakai Popok Lebih 3 Jam, Risikonya Sangat Mengerikan
Ilustrasi. (sindonews)
Kamis, 26 Juli 2018 09:26 WIB
JAKARTA - Banyak ibu memakaikan popok atau diaper kepada bayinya hingga berjam-jam, terutama pada malam hari. Padahal, penggunaan popok melebihi tiga jam bisa menyebabkan berbagai masalah bagi kesehatan bayi.

Dikutip dari sindonews.com, salah satu bahaya mengerikan bagi bayi dari penggunaan popok berjam-jam adalah infeksi saluran kemih.

''Ganti diaper 1-2 jam untuk bayi hingga usia 1 bulan. Untuk bayi yang lebih besar setiap 3 jam sekali. Terkadang saat malam malas mengganti diaper anak," kata dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospial & Clinic, dr Natia Anjasari, SpA di Jakarta.

Dokter Natia Anjasari menjelaskan bahwa penggunaan popok dalam waktu lama dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. Jika dibiarkan, bakteri dapat naik ke saluran kemih lalu lanjut ke kandungan kemih dan sampai ke ginjal.

''Infeksi saluran kemih (ISK) ini gejalanya tak terdeteksi pada anak. Kalau bakteri sudah masuk sampai ginjal, baru mulai tumbuh demam. Kalau belum sampai ginjal, gejalanya tidak ada,'' ujar dia.

Sementara jika ginjal sudah dipenuhi banyak bakteri, masalah kesehatan pun semakin serius. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal. Umumnya, gagal ginjal akan terjadi saat infeksi saluran kemih terjadi secara berulang.

Oleh karena itu, dr Natia pun menekankan pentingnya higienitas demi kesehatan dan tubuh kembang si kecil.

''Sering kejadian nutrisi bagus, MPASI bagus tapi kebersihan kurang. Ganti popok penting jangan kelamaan. Bukan masalah penuh, tapi terpapar pipis kelamaan bikin infeksi saluran kemih atau diaper rush karena kontak kotoran, dan kulit terlalu lama,'' ucap dia.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/