Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
21 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
21 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Pemuda Muhammadiyah Khawatir Densus Tipikor Melemahkan KPK

Pemuda Muhammadiyah Khawatir Densus Tipikor Melemahkan KPK
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. (sindonews.com)
Rabu, 18 Oktober 2017 13:22 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri membatalkan pembentukan Densus Tipikor Polri.

Sebab, Dahnil khawatir Densus Tipikot tersebut justru akan melemahkan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas korupsi.

Dahnil juga meragukan, Densus Tipikor itu bisa menangani korupsi yang diduga melibatkan pejabat negara maupun anggota Polri.

''Oleh sebab itu, perlu agaknya, Presiden memerintahkan membatalkan pembentukan Densus Tipikor oleh Kapolri ini,'' ujar Dahnil dalam siaran persnya kepada Sindonews, Rabu (18/10/2017).

Dahnil menyarankan agar intitusi yang dipimpin Jenderal Tito Karnavian itu fokus dengan tim atau satuan Tipikor yang sudah ada dengan cara menarik anggota Polri yang berada di KPK.

Sehingga bisa lebih efektif dan akseleratif menangani kasus-kasus korupsi yang terjadi.

Dia menilai, dengan menarik anggota kepolisian dari KPK, maka negara memperoleh dua keuntungan sekaligus.

Pertama, kualitas satuan Tipikor kepolisian akan semakin kuat dan efektif karena diperkuat oleh anggota kepolisian yang sudah berpengalaman di KPK.

''Kedua, KPK akan bisa lebih kuat, karena tidak terjadi loyalitas ganda yang seringkali mengganggu kinerja KPK selama ini menangani kasus-kasus korupsi besar,'' pungkasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/