Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
8 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
1 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kota Ini Dianggap Paling Berbahaya bagi Wanita

Kota Ini Dianggap Paling Berbahaya bagi Wanita
Kota Kairo. (britanica.com)
Senin, 16 Oktober 2017 18:59 WIB
JAKARTA - Kota Kairo, ibu kota Mesir, dianggap paling berbahaya bagi kaum wanita. Penilaian itu berdasarkan hasil survei terbaru dari Yayasan Thomson Reuters.

Bentuk survei yang dilakukan Thomson Reuters adalah menanyakan pendapat para ahli di bidang urusan wanita di 19 kota tentang seberapa baik kota itu melindungi kaum perempuan dari kekerasan seksual dan praktik-praktik budaya tradisi yang menyakitkan warga perempuan serta bagaimana akses mereka terhadap fasilitas kesehatan, keuangan, dan pendidikan.

Kairo sebagai ibu kota negara berpenduduk mayoritas Arab, menjadi kota terburuk di dunia bagi kaum perempuan, diikuti oleh Karachi di Pakistan, Kinshasa di Republik Demokratik Kongo, kemudian Kota New Delhi, India.

London berada di peringkat teratas kota paling ramah buat wanita diikuti Tokyo dan Paris.

Pegiat hak asasi kaum perempuan di Kairo mengatakan tradisi berabad-abad lalu menjadikan Kairo kota yang keras dan penuh diskriminasi.

''Kami masih berada di bawah negara konservatif dan sulit untuk mengambil langkah-langkah progresif radikal di seputar isu perempuan dan hukum soal perempuan,'' kata Omaima Abou-Bakr, salah satu pendiri Forum Women and Memory Forum yang berbasis di Kairo, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Senin (16/10).

''Segalanya tentang kota ini menyulitkan perempuan. Kami melihat wanita berjuang dalam segala aspek. Setiap berjalan di jalan, dan mereka mengalami pelecehan, baik secara verbal maupun fisik,'' kata wartawan Mesir terkemuka dan aktivis hak asasi perempuan Shahira Amin.

Sedangkan di London, Wali Kota Sadiq Khan mengatakan wanita saat ini memimpin di setiap tingkat masyarakat di London, dalam pelayanan publik, seni, politik, sains dan bisnis, namun masih ada hal yang harus dilakukan.

''Kemajuan yang kami buat sebagai kota tidak berjalan cukup cepat,'' kata Sadiq Khan kepada Thomson Reuters Foundation.

''Kita harus melipatgandakan usaha kita untuk mengatasi hambatan bagi kesuksesan perempuan dan membuka potensi mereka seluas-luasnya,'' tambahnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/