Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
20 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
4
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
20 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Zaman Terburuk yang Disebutkan Rasulullah SAW Sudah Tiba, Banyak Pengkhianat dan Orang Gemuk

Zaman Terburuk yang Disebutkan Rasulullah SAW Sudah Tiba, Banyak Pengkhianat dan Orang Gemuk
Ilustrasi. (inilah.com)
Sabtu, 02 September 2017 18:21 WIB
RASULULLAH SAW pernah bersabda bahwa generasi terbaik adalah di masa Beliau, kemudian yakni generasi beliau, kemudian generasi sesudahnya dan generasi sesudahnya lagi.

Dikutip dari inilah.com, setelah itu Beliau menyebutkan sebuah zaman yang dipenuhi kejelekan. Salah satu tandanya adalah banyaknya orang gemuk.

Beliau bersabda: Umat terbaik di antara kalian adalah pada generasiku ini, kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi sesudahnya lagi.

Imran (Imran bin Hushain, sahabat yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, aku tidak ingat apakah Nabi shallallahu alaihi wasallam menyebutkan dua generasi setelahnya atau tiga generasi.

Kemudian Nabi SAW melanjutkan sabdanya: Sesungguhnya setelah generasi kalian nanti akan muncul suatu kaum yang berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka memberi kesaksian tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan kesaksiannya, mereka bernazar tapi mengingkarinya dan pada zaman itu banyak orang yang mengalami kegemukan (HR. Al Bukhari)

Dalam hadits ini hanya disebutkan bahwa pada zaman tersebut banyak orang mengalami kegemukan.

Tidak secara tegas dikatakan bahwa kegemukan itu jelek sebagaimana jeleknya khianat, kesaksian palsu dan mengingkari nazar.

Namun yang perlu kita renungkan, setiap yang berlebih-lebihan merupakan hal yang tidak baik. Kalau sudah kegemukan, menjadi tidak baik, setidaknya dari segi kesehatan.

Di zaman sahabat juga ada orang yang kegemukan, namun jumlahnya tidak banyak. Salah satunya pernah bertemu dengan Umar bin Khattab radhiyallahu anhu.

''Mengapa perutmu besar seperti ini?'', tanya Umar bin Khattab sewaktu berpapasan dengannya di sebuah jalan.

''Ini adalah karunia dari Allah,'' jawab orang itu.

Ini bukan barakah, tapi azab dari Allah, kata Umar. ''Hai sekalian manusia, hindarilah perut yang besar. Sebab itu membuat kalian malas menunaikan shalat, merusak organ tubuh dan menimbulkan banyak penyakit. Makanlah secukupnya. Agar kalian semangat menunaikan shalat, terhindar dari sifat boros dan lebih giat beribadah kepada Allah.''

Imam Syafii memberikan nasihatnya tentang kegemukan, Sama sekali tidak akan beruntung orang yang gemuk, kecuali Muhammad bin Hasan Asy-Syaibany.

Lalu ada yang bertanya, mengapa demikian wahai Imam?

Karena seorang yang berakal tidak lepas dari dua hal; sibuk memikirkan urusan akhiratnya atau urusan dunianya, sedangkan kegemukan tidak terjadi jika banyak pikiran. Jika seseorang tidak memikirkan akhiratnya atau dunianya berarti ia sama saja dengan hewan.***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/