Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
20 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
2
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
3
Pelatih Madura United Senang Strateginya Berjalan Baik
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelatih Madura United Senang Strateginya Berjalan Baik
4
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
19 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
5
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Sepakbola
20 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
6
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
Umum
13 jam yang lalu
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Sering Di-bully Temannya, Siswi SMP Korban Pembunuhan di Medan Pernah Minta Pindah Sekolah

Sering Di-bully Temannya, Siswi SMP Korban Pembunuhan di Medan Pernah Minta Pindah Sekolah
Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Siswandi (seragam polisi) bersama tim Identifikasi Polresta Medan saat memeriksa jenazah siswi SMP yang ditemukan di Jalan Djamin Ginting, Medan.(tribunnews.com)
Sabtu, 13 Agustus 2016 19:11 WIB
MEDAN - Sandra Yolanda Duha, siswi SMP Bharlind School Medan yang jadi korban pembunuhan sering bolos sekolah lantaran sering di-bully teman-teman sekelasnya. Siswi kelas delapan itu pun pernah minta pindah sekolah.

Hal itu diungkapkan Martha, kakak kandung korban. "Kemarin memang sempat ada masalah di sekolahnya. Ya, dia sering diejek (dibully) teman-temannya," ungkap Martha di RS Bhayangkara Tingkat II Medan, Sabtu (13/8/2016) sore.

Meski sempat meminta pindah sekolah, keluarga meminta korban untuk tetap melanjutkan pendidikannya di Bharlind School.

Setelah dicek ke sekolah, ternyata korban sudah lima hari tidak masuk. "Kami juga heran kenapa sekolah enggak kasih kabar kalau adik saya ini sudah enggak masuk lima hari. Padahal saya sudah bilang, kalau dia enggak masuk sekolah harus kasih kabar," ujarnya.

Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto menyebut kasus ini masih dalam proses penyidikan. Kata Mardiaz, polisi belum bisa banyak memberi keterangan.

Jenazah korban pertama kali ditemukan di Jl Djamin Ginting KM 13, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan. Saat ditemukan, pisau masih menempel di leher kiri korban.***

Editor:sanbas
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/