Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kobaran Api Paksa 88 Ribu Warga Mengungsi

Kobaran Api Paksa 88 Ribu Warga Mengungsi
Kebakaran hutan di Kanada. (viva)
Kamis, 05 Mei 2016 11:39 WIB
KANADA - Sekitar 88 ribu warga Fort McMurray, Provinsi Alberta, Kanada, terpaksa mengungsi dari kediamannya karena dahsyatnya kobaran api.

Bernie Schmitte, pejabat Kementerian Pertanian dan Kehutanan wilayah Alberta, memperingatkan bahwa kebakaran bisa menyebar cepat, karena kencangnya arah angin, dan menghancurkan banyak kota hanya dalam waktu 24 jam.

"Sejak hari Minggu, api bergerak cepat dan telah menghancurkan 1.600 bangunan di Fort McMurray. Ini evakuasi terbesar dalam sejarah Alberta," ungkap Schmitte, seperti dikutip dari situs BBC, Kamis (5/5/2016).

Ia melanjutkan, sebuah perusahaan minyak yang beroperasi di wilayah Alberta, terpaksa memangkas produksinya untuk menghindari "sentuhan" minyak dengan api. Bahkan, lanjut Schmitte, beberapa perusahaan telah menutup pipa pengirim minyak.

"Ini terpaksa dilakukan untuk mengevakuasi seluruh karyawan dan mengamankan kawasan produksi minyak," tuturnya.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada laporan korban, baik tewas maupun terluka, dari kebakaran hebat ini.

Suhu yang sangat panas, ditambah kondisi kering telah mengubah hutan pinus di sebagian besar wilayah Alberta menjadi rawan kebakaran.

Ancaman kebakaran di berbagai kawasan di sana, berskala mulai sangat tinggi hingga luar biasa tinggi. Kepala Tim Pemadam Kebakaran Darby Allen mengatakan, sebagian hutan di kota itu masih terbakar, tetapi tidak ada bangunan yang saat ini terbakar.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pemerintah akan mengirim pesawat militer untuk membantu jika sewaktu-waktu dibutuhkan. ***

Editor:sanbas
Sumber:viva.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/