Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
13 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Pondoknya Diterjang Banjir Bandang Dini Hari, Satu Keluarga Hanyut, Beruntung Berhasil Bergayut di Pohon

Pondoknya Diterjang Banjir Bandang Dini Hari, Satu Keluarga Hanyut, Beruntung Berhasil Bergayut di Pohon
Banjir menggenangi jalan, pemukiman dan areal pertanian di Pangkalan Koto Baru, Limapuluh Kota, Sumbar, Senin (8/2).
Senin, 08 Februari 2016 15:31 WIB
PANGKALPINANG - Banjir bandang menghantam Desa Sungai Selan saat penduduk sedang lelap, Senin, 8 Februari 2016, pukul 02.00 dini hari. Seorang penduduk desa yang terletak di Kecamatan Selan, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Beltung tersebut, Bambang, saat itu sedang tidur di pondok kebunnya bersama anak dan istrinya. Arus banjir yang menerjang apa saja sempat membuat mereka hanyut.

Beruntung mereka bisa bergayut di pohon besar sehingga keluarga ini selamat. Di atas pohon itulah Bambang dan keluarganya bertahan sekitar enam jam hingga amukan banjir reda. Satu keluarga itu ditemukan pada pukul 10.00 pagi di pohon itu oleh keluarga yang mencari mereka. "Saat ini mereka selamat namun kondisi masih lemas dan kedinginan,” ujar Mang Dai, kerabat Bambang, Senin 8 Februari 2016.

Menurut Mang Dai, kebun cabe milik Bambang terletak di dekat Jembatan Ginok Sungai Selan. ''Akibatnya, 3000 batang cabe yang siap panen rusak berat diterjang banjir," ujar dia.

Mang Dai mengatakan banjir bandang yang menghantam Sungai Selan tidak semata-mata akibat guyuran hujan deras. Dia menuding banyaknya aktivitas tambang timah ilegal di aliran sungai membuat sungai menjadi dangkal dan tidak bisa lagi menahan tingginya volume air. "Seharusnya tidak boleh ada tambang timah di sekitar sungai. Itu harus dihentikan karena kedepan pasti akan terjadi banjir lagi," ujar dia.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/