Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
15 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
3 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
3 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
2 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Inspiratif, Warga Dusun Ini Nabung Pakai Sayuran, Saldonya Jutaan Rupiah

Inspiratif, Warga Dusun Ini Nabung Pakai Sayuran, Saldonya Jutaan Rupiah
Warga menyetorkan sayuran untuk tabungan. (dream)
Senin, 25 Januari 2016 19:01 WIB
WONOGIRI - Masyarakat Dusun Baran dan Mundu, Kelurahan Puloharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah bisa dibilang masyarakat mandiri. Mereka tidak lagi merasa perlu membeli sayuran, melainkan cukup mengambil dari pekarangan masing-masing.

Ini merupakan hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Peduli Ummat melalui program Indonesia Gemilang. Program itu mengajak masyarakat Dusun Baran dan Mundu untuk memanfaatkan pekarangan mereka menjadi dapur hidup.

Program ini cukup berhasil, banyak masyarakat dusun yang sudah memanfaatkan sayuran hasil tanaman mereka sendiri. Tetapi, masalah belakangan muncul ketika jumlah panen berlebih.

Akibatnya, masyarakat kebingungan bagaimana cara memanfaatkan hasil panen tersebut. Melihat hal itu, anggota Dai Sahabat Masyarakat (Dasamas) APU Ustaz Herman berinisiatif membuat gerakan berupa Tabungan Gemah Ripah.

Melalui tabungan ini, masyarakat menyetorkan hasil panen mereka kepada pengurus. Pengurus akan mencatat hasil panen masing-masing orang dalam buku tabungan yang nantinya dibawa oleh penyetor.

Para pengurus kemudian memilah sayuran yang terkumpul dan menjualnya ke pasar atau tengkulak. Hasil penjualan itu menjadi tabungan masing-masing penyetor yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu.

Tabungan ini ternyata membawa manfaat begitu besar terhadap masyarakat. Bahkan ada beberapa orang yang sudah memiliki saldo tabungan sayurnya mencapai jutaan rupiah.

Operasional tabungan ini dimulai setiap sore menjelang maghrib hingga setelah Isya. Ini lantaran di pagi dan siang hari, masyarakat sibuk dengan aktivitas mereka mengurus sawah dan ladang masing-masing.***

Editor:sanbas
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/