Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
2 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
2 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
2 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
2 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
1 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Rupiah Melemah Hingga Rp 15.700, Ini Jawaban Pemerintah

Rupiah Melemah Hingga Rp 15.700, Ini Jawaban Pemerintah
Kamis, 12 Oktober 2023 07:13 WIB
JAKARTA - Rupiah melemah hingga ke level Rp 15.700 per dolar AS pada Rabu (11/10/2023). Menjawab mengenai hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pelemahan rupiah saat ini lebih dipengaruhi oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) daripada memburuknya fundamental perekonomian Indonesia.

Airlangga menekankan bahwa pemerintah tetap berupaya menjaga fundamental perekonomian domestik yang baik. Dia mengungkapkan bahwa kebijakan penguatan dolar AS saat ini juga memengaruhi mata uang negara lain, termasuk mata uang Jepang. Oleh karena itu, ia meyakinkan bahwa yang terpenting adalah menjaga fundamental ekonomi Indonesia yang stabil.

"Jadi kita tenang-tenang saja, yang penting kita menjaga fundamental ekonomi kita baik," ucap Airlangga saat ditemui usai mengikuti HSBC Summit di St.Regis, Jakarta pada Rabu (11/10/2023).

Salah satu indikator fundamental perekonomian yang dinilai masih baik adalah tingkat inflasi yang masih rendah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi tahun ke tahun pada bulan September 2023 sebesar 2,28%. Target sasaran inflasi pemerintah adalah sekitar 3% dengan toleransi plus-minus 1% sepanjang tahun 2023.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan bahwa pelemahan rupiah lebih berdampak negatif pada pengusaha. Keuntungan dari pelemahan rupiah umumnya hanya dirasakan oleh eksportir komoditas mentah, sementara sektor lain, seperti eksportir produk manufaktur dan pelaku usaha berorientasi pasar domestik, mengalami peningkatan beban biaya usaha dan penurunan daya saing. Hal ini juga berpotensi menciptakan inflasi yang lebih tinggi dan penurunan daya beli masyarakat secara umum.

“Kalau dibiarkan berlama-lama, pelemahan rupiah bisa menciptakan perlambatan pertumbuhan yang serius, bahkan tidak tertutup kemungkinan menyebabkan deindustrialisasi karena komponen biaya usaha di Indonesia saat ini pun sudah merupakan nomor 1 atau nomor 2 termahal di kawasan,” ungkap Shinta.

Josua Pardede, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah dipengaruhi oleh pergerakan indeks dolar (DXY) yang kembali menguat setelah sebelumnya cenderung melemah. Hal ini terjadi karena ketegangan geopolitik yang dipicu oleh perang Israel-Hamas dan juga menantikan rilis data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis mendatang.

Pemerintah dan para pelaku ekonomi terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah dan berupaya menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah perubahan kondisi global yang dinamis.

Kurs rupiah terhadap dolar menguat 10 poin atau 0,06% ke Rp 15.720 dibandingkan perdagangan sebelumnya. Transaksi rupiah hari ini berkisar dalam kisaran Rp 15.730-Rp 15.735 per dolar AS. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:beritasatu.com
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/