Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
23 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
23 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
6
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan
Asian Games 2022 Hangzhou

Berlaga di Luar Kandang Sejak 44 Tahun Lalu, Indonesia Raih Prestasi Tinggi di Asian Games 2022 Hangzhou

Berlaga di Luar Kandang Sejak 44 Tahun Lalu, Indonesia Raih Prestasi Tinggi di Asian Games 2022 Hangzhou
Senin, 09 Oktober 2023 00:26 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Kontingen Indonesia finish di urutan ke-13 saat mengikuti Asian Games 2022 edisi ke-19 di Hangzhou, China yang berlangsung sejak 23 September lalu hingga 8 Oktober 2023.  Kontingen Merah Putih memperoleh total 36 medali, yakni 7 emas masing-masing dari cabor menembak, wushu, balap sepeda, angkat besi dan panjat tebing hingga dayung, kemudian 11 perak dan 18 perunggu dari 45 negara kontestan.

Hasil ini memang meleset dari target yang dicanangkan sebelumnya yakni berada di 12 besar dengan perolehan minimal 8 medali emas. Kondisi ini pun membuat Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo meminta maaf atas melesetnya hasil dari yang dicanangkan sebelumnya.

"Saya ingin mengucapkan permohonan maaf pada seluruh masyarakat Indonesia dan Bapak Presiden RI karena target dari beliau 10 besar tidak tercapai. Harus kita akui meleset walaupun sangat sedikit, satu medali lagi dan satu peringkat lagi. Kita ada di peringkat 13 dan tujuh medali emas" kata Menpora Dito di Jakarta, Minggu (8/10/2023).

Meski meleset, perolehan 7 emas, 11 perak dan 18 perunggu dari para pahlawan olahraga Indonesia di pentas Asian Games 2022 yang berlangsung tahun 2023 ini patut diapresiasi, lantaran ini merupakan hasil terbesar sejak 44 tahun silam ketika berlaga di luar kandang.

Terakhir kali kontingen Indonesia meraih 8 medali emas saat berlaga di Asian Games edisi ke-8 tahun 1978 di Bangkok, Thailand. Kala itu tim Merah Putih berada diurutan ke 7 dengan total medali 33, melalui 8 emas, 7 perak dan 18 perunggu.

Adapun keberhasilan kontingen Indonesia meraih dua digit medali emas Asian Games ketika menjadi tuan rumah, yakni pada edisi ke-4 tahun 1962 yang diikuti 17 negara dengan finish di urutan kedua dengan mengoleksi 11 emas, 12 perak dan 28 perunggu dengan total 51 medali. Lalu, di Asian Games edisi ke-18 tahun 2018 yang diikuti 45 negara, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan total 98 medali, yakni 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu.

Lebih lanjut Menpora Dito mengatakan jika pemerintah akan meminta tim review dan para induk cabang olahraga untuk mengevaluasi pencapaiannya pada Asian Games Hangzhou ini.

"Perlu diketahui bahwa salah satu metode awal bagi tim review untuk menganalisa potensi medali adalah dari Program Pelatihan Atlit Nasional yang dipresentasikan oleh segenap cabang olahraga kepada pemerintah dalam hal ini Kemenpora," ungkapnya.

Terkait hasil ini, Dewan Pakar Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Prof. Asmawi berharap kepada seluruh cabor untuk sama-sama bahu membahu membenahi sektor yang masih dinilai menjadi sebuah kekurangan, termasuk dari sisi sports science.

"Harapan kami dari awal sports science jangan kendur yang juga didukung dengan sarana dan prasarana yang mumpuni, karena masih ada beberapa cabor yang belum mumpuni untuk sarana dan prasarana tersebut," ungkap Prof Asmawi saat dihubungi dari Jakarta.

Ia pun mengatakan jika olahraga ini bukan hanya milik pemerintah, namun juga milik masyarakat. Oleh karena itu dirinya menyebut jika masyarakat Indonesia juga harus mendukung ekosistem olahraga yang ujungnya prestasi.

"Dukungan pemerintah dan masyarakat harus sama-sama tumbuh secara berbarengan, agar prestasi olahraga Indonesia kedepannya lebih baik lagi, termasuk dari perguruan tinggi meski lembaga pendidikan ini sudah mulai," ucapnya.

"Alhamdulillah Kementerian PUPR sudah membuka kran membantu cabor-cabor yang belum memiliki sarana. Ini dukungan luar biasa dari Pemerintah pusat dan harus kita tanggapi dengan positif melalui pembinaan yang lebih serius untuk prestasi olahraga kita kedepannya," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/