“Ini merupakan yang pertama kali Eko Yuli terkena diskualifikasi dan juga gagal menyumbangkan medali bagi Indonesia pada ajang multi event. Dan, saya sempat bicara dengan Eko yang menyebutkan kegagalannya itu akibat masih dalam kondisi berduka setelah kehilangan mertua tercintanya sehari sebelum keberangkatan ke China,” kata Lukman yang juga hadir di Asian Games 2022 Hangzhou membawa Timnas Angkat Besi Thailand.
Di Asian Games 2022 Hangzhou, Eko Yuli Irawan memang tidak tampil di kelas 61 kg yang merupakan kelas spesialisasinya. Eko turun di kelas 67kg. Namun, Lukman menilai keputusan Eko naik di kelas 67kg itu tepat. “Keputusan Eko tamnpil di kelas 67kg cukup tepat. Karena, saya paham berat badannya saat itu 69kg,” jelasnya.
Terkait keinginan Eko Yuli untuk tampil di Olimpiade 2024 Paris, Lukman hanya memberikan masukan perlu ada penanganan khusus terkait berat badannya. Pasalnya, Eko yang akan tampil di Olmpiade 2024 Paris ini sudah tidak muda lagi yakni berusia 33 tahun.
“Eko itu kan masih harus berjuang melalui beberapa babak kualifikasi untuk mendapatkan tiket menuju Olmpiade 2024 Paris. Apalagi, dia harus tampil di kelas 61kg untuk mendapatkan tiket tersebut. Karena usianya sudah tidak muda lagi jadi perlu ada penanganan khusus dengan berat badannya. Kalau bisa ada dokter ahli gizi dan nutrisi yang mengawasi persiapannya sehingga berat badannya bisa dibuat ideal untuk turun di kelas 61kg. Minimal Eko harus mempertahankan berat badannya 63kg sehingga tidak mengalami kesulitan saat menurunkannya,” ungkap Lukman yang sukses mengantarkan Eko meraih perunggu di Olimpiade 2020 Tokyo.
“Potensi Eko untuk meraih tiket dan mempertahankan tradisi medali di Olimpiade 2024 Paris cukup besar. Makanya, Eko yang usianya tidak muda lagi perlu dimanej berat badannya sehingga potensinya bisa dipertahankan,” tambahnya. ***
