Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
3 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
3 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
3 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Kunjungi Shelter KDEI di Taiwan, Kepala BP2MI Temui 8 Orang PMI Terkendala

Kunjungi Shelter KDEI di Taiwan, Kepala BP2MI Temui 8 Orang PMI Terkendala
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat kunjungan ke Taiwan. (Dok.BP2MI)
Senin, 25 September 2023 18:26 WIB
Penulis: Azhari Nasution
KAOHSIUNG - Hari pertama kunjungan Kerja Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Taiwan, Kepala BP2MI beserta jajarannya langsung mengunjungi Shelter KDEI yang berada di Kota Kaohsiung, Provinsi Taipei.

Didampingi Wakil Kepala KDEI, Zulmartinof, rombongan BP2MI langsung bertemu dengan delapan PMI yang sedang berada di shelter karena berbagai macam hal kendala. Empat orang ABK, 3 orang bekerja sebagai PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga) dan 1 orang lagi bekera di pabrik.

Salah satunya yaitu Sulfiani (28), PMI asal Bima yang keluar kerja karena dipekerjakan tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja. Awalnya Sulfiani diminta untuk menjadi Asisten Rumah Tangga, namun kemudian dirinya malah diminta untuk berjualan di pasar oleh pemberi kerjanya.

Merespon hal itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani langsung menghubungi pihak PT yang memberangkatkan PMI tersebut agar segera mengupayakan pekerjaan baru untuk Sulfiani. “Jadi Saya minta Bapak mengupayakan para PMI seperti ini (Sulfiani) mendapat pekerjaan kembali. Tentunya yang sesuai Perjanjian Kerja,” kata Benny kepada salah satu pemilik PT yang berada di daerah Bekasi.

Coba bayangkan, lanjut Benny, kalau mereka adalah keluarga kita atau anak kita. Sudah pamit dari rumah berharap sukses, ternyata ada masalah. Ini sekarang di shelter, masih untung kalau di shelter ada negara yang menanggung makan, minum, dan keselamatannya.

Selain itu, Benny juga masih menemukan adanya kasus overcharging yang dilakukan oleh agency, yang dialami oleh para PMI yang berada di shelter. Benny meminta pihak perusahaan di Indonesia untuk melapor ke KDEI agar dapat ditindaklanjuti dan mencari agency lain untuk bekerja sama.

Wakil Kepala KDEI, Zulmartinof, berharap para PMI yang berada di shelter segera mendapat pekerjaan lagi. “Kami berharap mereka (para PMI) disini (shelter) tidak lama, dan kita akan upayakan penyelesaian secepat mungkin agar mereka dapat kembali bekerja,” pungkasnya.

Setelah berbincang dengan para PMI, Kepala BP2MI menyempatkan untuk mengecek ruangan yang berada di lantai atas shelter dan memastikan para PMI diberikan fasilitas dan pelayanan yang layak.

Turut mendampingi Kepala BP2MI, Agustinus Gatot Hermawan, Deputi Bidang Pelindungan Kawasan Asia Afrika, Sri Andayani, Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Indra Hardiansyah, Kepala Biro Keuangan dan Umum, Suwedi, Inspektur BP2MI dan Wawan Fahrudin, Staf Khusus Kepala BP2MI. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/