Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
24 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
23 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
10 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Internasional

Kepala BP2MI Temukan Kejanggalan Kematian PMI bernama Suryani di Taiwan

Kepala BP2MI Temukan Kejanggalan Kematian PMI bernama Suryani di Taiwan
Benny Rhamdani saat menyambut kedatangan 4 jenasah PMI dari Taiwan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Minggu (17/9/2023). Ist
Minggu, 17 September 2023 13:45 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemukan hal yang janggal dalam meninggalnya PMI bernama Suryani yang bekerja di Taiwan.

Benny mengungkapkan penyakit yang diidap oleh perempuan asal Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) itu merupakan penyakit dalam yang tergolong berat yaitu pendarahan akut pada jaringan lunak tubuh.

Namun, yang membuat Benny curiga ada yang aneh dalam kematian tersebut karena pihak perusahaan yang memberangkatkan Suryani tidak mendeteksi penyakitnya saat melakukan medical check up sebelum pemberangkatan.

Hal tersebut disampaikan Benny kepada wartawan disela-sela menyambut kedatangan empat jenazah dari Taiwan, salah satunya jenazah Suryani, di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Minggu (17/9/2023) dini hari.

"Saya akan menggunakan intuisi saya bahwa ada yang aneh dengan keberangkatan Suryani, cuma 9 bulan tiba-tiba sakit berat, kok tidak terbaca dalam hasil medis pada saat check up pemberangkatan Suryani, ini yang memberangkatkan perusahaan penyalur bernama Melati Indonesia," ujarnya.

Untuk menyelidiki kebenaran kasus kematian Suryani, Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu telah memerintahkan jajarannya untuk menelusuri sampai tuntas kematian perempuan yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) itu di Taiwan.

Benny mengatakan, jika dalam hasil penelusuran tersebut tidak sesuai dengan hasil medical ceck up Suryani, dirinya tidak akan segan-segan untuk memproses secara hukum pihak yang bertanggung jawab atas pemberangkatan Suryani.

"Tapi kalau lihat jenis penyakitnya cukup gawat menurut saya ini penyakit dalam, bagaimana penyakit ini tidak terdeteksi melalui medical ceck up, jika hasil medical ceck up ini tidak benar maka siapapun harus bertanggung jawab secara hukum," ucapnya.

"Saya dan BP2MI tidak akan main-main dengan segala bentuk kejahatan, namun mudah-mudahan tentu tidak terjadi apa-apa, tapi saya tegaskan sekali lagi, saya akan proses hukum jika memang terbukti ada yang bersalah," tegasnya.

Sedangkan, satu dari empat jenazah yang tiba di Bandara merupakan laki-laki bernama Jaenal Fanani asal Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur. Jaenal meninggal dalam insiden bentrokan antara perguruan silat yang ada di Taiwan.

"Almarhum Jaenal Fanani, bekerja dalam sektor manufaktur, almarhum meninggal karena perkelahian antar organisasi bela diri sesama organisasi asal Indonesia yang ada di Taiwan, peristiwanya terjadi 2 September 2023," ungkapnya.

Benny mengatakan, keterlambatan pemulangan almarhum Jaenal ke Indonesia lantaran harus melalui prosedur dan mekanisme yang ada di Taiwan.

Kemudian, jenazah bernama Lustianah berasal dari Lampung Timur, yang juga bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di negara Taiwan meninggal karena mengidap penyakit turbucolius alias TBC.

"Lustianah pekerjaan sebagai ART overstay, asal Lampung, akibat kematian sakit TBC. Jenazah PMI ke empat bernama Yana Mulyana, pekerjaan sebagai ABK ilegal, asal Jawa Barat. Akibat kematian penyakit belum diketahui, masih menunggu hasil autopsi Tim Dokter RS di Taiwan," ucapnya.

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) itu mengatakan, empat jenazah PMI tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarga mereka masing-masing. "Setelah ini para jenazah akan diantarkan ke kampung halaman mereka dengan ambulan yang telah disiapkan, kita berharap dalam perjalanan berjalan dengan lancar selamat sampai tujuan, dan perwakilan BP2MI yang ada di daerah tentunya saya sudah koordinasikan untuk mengawal para jenazah sampai tiba di rumah duka," imbuhnya.

"Kita do'akan semoga dosa dan salah almarhum diampuni oleh Allah SWT dan semoga amal ibadahnya juga diterima, dan semoga juga khusnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran untuk menerima ujian ini," tutupnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/