Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
2
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
22 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
4 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Halal Food Indonesia Masih Kalah dari Brazil

Halal Food Indonesia Masih Kalah dari Brazil
Para Narasumber Seminar Ekonomi Syariah Next Level yang digelar JMSI Sumut dan Bank Sumut, di Aula Universias Al Azhar Medan, Sabtu (29/7/2023) (foto: ist)
Minggu, 30 Juli 2023 19:17 WIB
MEDAN - Pengembangan ekonomi syariah di Indonesia membutuhkan dorongan baru, terutama dalam bidang wisata halal dan perbankan syariah. Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Al Azhar, Ahmad Muhajir, S.E., M.E.I mengemukakan bahwa Indonesia belum optimal dalam meraih peluang bisnis dalam ekonomi syariah.


"Indonesia belum mampu menembus 10 besar dalam wisata halal di ekonomi syariah, bahkan kita kalah dengan Brazil yang berada di posisi ketiga dalam halal food," ungkap Muhajir dalam Seminar Ekonomi Syariah Next Level yang berlangsung di Universitas Al Azhar Medan, Sabtu (29/7/2023).

Meski demikian, Muhajir menekankan bahwa Sumatera Utara memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, khususnya dalam halal food dan halal tourism. "Ini sudah bukan hanya masalah agama, tapi juga soal bisnis," tegasnya.

Namun, perkembangan sektor perbankan syariah di Indonesia juga masih menghadapi tantangan. Gunawan Benjamin, seorang Pengamat dan Konsultan Ekonomi, menilai bahwa perbankan syariah di Indonesia masih stagnan. "Dari sisi perbankan, perbankan syariah kita masih gitu-gitu aja. Terlihat jelas saat ada banyak penolakan dari pemegang saham saat Bank Sumut akan dikonversi menjadi bank syariah," ungkapnya.

Benjamin menambahkan, meski aset dan investasi perbankan syariah terus tumbuh, tetapi jika dibandingkan dengan bank konvensional, pertumbuhan tersebut hanya sekitar 7-8 persen. "Jadi sebenarnya tidak ada pertumbuhan yang signifikan," kata Benjamin.

Menurutnya, masyarakat dan pemerintah harus lebih aktif dalam mendorong perkembangan perbankan syariah. "Banyak masyarakat masih memiliki persepsi beragam tentang perbankan syariah. Padahal, perbankan syariah menjamin transaksi yang sesuai dengan prinsip Islam," pungkasnya.

Seminar yang bertajuk 'Peran Bank Membangun Ekonomi Syariah di Daerah' ini turut menghadirkan Prof. Dr. Andri Soemitra, MA, Ketua Program Doktor Ekonomi Syariah FEBI UIN Sumut, sebagai salah satu pembicara. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:rmolsumut.id
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/