Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Sepakbola
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
24 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
3
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
Olahraga
23 jam yang lalu
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
18 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
5
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Sepakbola

'Gadis Cantik' Itu Diperebutkan, Sang Sutradara pun Tersingkir

Gadis Cantik Itu Diperebutkan, Sang Sutradara pun Tersingkir
Dali Tahir, Mantan Komite Etik FIFA. (Foto: Istimewa)
Kamis, 19 Januari 2023 22:52 WIB
Penulis: Dali Tahir
SEPAKBOLA Indonesia itu ibarat seorang gadis cantik. Kecantikannya begitu memikat. Kini, dua menteri pun ikut kesengsem melihatnya dan ingin menguasai Sang Gadis Cantik tersebut.

Gambaran itu jelas terlihat dengan tampilnya Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali sebagai bakal calon Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencananya digelar di Jakarta, 16 Februari 2023 mendatang.

Memang sah-sah saja dan tidak ada larangan kedua menteri tersebut ingin masuk dalam kepengurusan PSSI. Namun, tidak ada yang tahu persis mengapa keduanya begitu ngotot untuk bisa mendapatkan Sang Gadis Cantik tersebut.

Yang pasti, Sutradara yang mempoles Gadis Cantik itu tersingkir sebelum masa kontraknya berakhir. Padahal, film yang alur ceritanya cukup bagus tersebut belum tuntas dan belum ada jaminan kehadiran sutradara baru bisa menjadikannya lebih bagus dan diminati penonton.

Sama halnya dengan Ketua Umum PSSI periode 2019-2023, Mochamad Iriawan yang menjadi sutradara sepakbola Indonesia mampu mencatat sederet prestasi. Yakni, menjadikan Timnas Indonesia juara Turnamen Sepakbola Piala AFF U 16 Tahun 2022, Timnas U 20 dan Timnas Senior Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 serta dilengkapi dengan Timnas Wanita Idonesia lololos ke Piala Asia 2022.

Semua yang dicapai Iwan Bule termasuk meningkatkan peringkat Indonesia dari 173 (28 November 2019) hingga 151 (22 Desember 2022) dunia dan menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U 20 tahun 2023 begitu gampang terlupakan.

Sebagai sutradara yang kontrak resminya tercatat hingga November 2023 terpaksa harus merelakan kursinya ditempati figur lain pada 16 Februari 2023 mendatang. Padahal, tak ada jaminan figur pengganti bakal bisa mencapai prestasi lebih baik dari yang dicapainya.

Kata-kata KLB memang sudah menjadi momok yang paling menakutkan dalam dunia sepakbola Indonesia. Tanpa ada pelanggaran rambu statuta pun bisa terjadi KLB. Bahkan, rekomendasi Tim Gabungan Investigasi Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah terkait Tragedi Kanjuruhan pun bisa dijadikan patokan untuk mengganti kepemimpinan PSSI.

Apakah sejarah KLB ini akan terus menyelimuti sepakbola Indonesia? Apakah KLB akan terulang kembali meski tanpa ada pelanggaran statuta? Ataukan memang KLB menjadi solusi memperbaiki kondisi sepakbola? Semua itu jawabnya ada di pemilik suara (voter). Begitu juga dengan prestasi sepakbola Indonesia ke depan. Penulis: Dali Tahir, Mantan Komite Etik FIFA.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, Sepakbola
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/