Sayangnya, lanjut Adi sebagaimana dikutip GoSumbar.com di Jakarta, publik tidak terlalu peduli dengan seberapa bagus kinerja seorang menteri yang potensial maju menjadi Capres pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Ketum Parpol Didorong Mendekat ke Rakyat Sementara Elektabilitas Airlangga Belum Maksimal
Baca Juga: Unggahan Medsos Bernada Kampanye 'Nyapres' Berbuntut Pertanyaan soal Kinerja DPD
"Problemnya, publik tak terlampau peduli dengan kinerja sosok yang dinilai potensial maju 2024," ujarnya.
Menurut Adi, publik cenderung suka dengan sosok yang dekat dengan rakyat, sederhana, dan gemar blusukan. Karakter seperti itu dinilai lebih mengena dalam benak publik.
Baca Juga: Digitalisasi, Kemendagri Kontrol Kinerja ASN WFH via Aplikasi Mobile
Baca Juga: Relawan Gelar Musyawarah Maret 2023, Siap Sodorkan Bakal Capres ke Jokowi
"Publik lebih suka dan tertarik dengan sosok yang kelihatan dekat dengan rakyat, blusukan, tampilan sedehana, apa adanya, dan lainnya," kata Adi.
Kinerja perekonomian Indonesia, menurut Adi, terbilang bagus dengan berhasil menjaga inflasi Indonesia pada 4,94 persen per Juli 2022. Meski, angka inflasi itu diprediksi melesat naik jika kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi kenyataan.***