Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pemain Indonesia Siap Beradaptasi dengan Angin di Stadion Nimibutr
Olahraga
24 jam yang lalu
Pemain Indonesia Siap Beradaptasi dengan Angin di Stadion Nimibutr
2
All-4-One Kembali Hadir di Jakarta Dalam Tour Peringatan 30 Tahun
Umum
22 jam yang lalu
All-4-One Kembali Hadir di Jakarta Dalam Tour Peringatan 30 Tahun
3
Jepang Kalahkan Tiongkok untuk Merebut Posisi Teratas Grup B
Olahraga
22 jam yang lalu
Jepang Kalahkan Tiongkok untuk Merebut Posisi Teratas Grup B
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Soal Koalisi, PKB Sebut Setara dengan PKS

Soal Koalisi, PKB Sebut Setara dengan PKS
Politisi PKB Jazilul Fawaid dalam suatu kesempatan. (foto: ist./dok. antara)
Senin, 13 Juni 2022 21:14 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid dalam suatu pernyataannya, Senin (13/6/2022) menyebut, PKB dengan PKS merupakan dua parpol yang sekufu atau sederajat perolehan suaranya sehingga lebih mudah untuk menjalin koalisi. Pernyataan Jazilul, merespons penilaian publik bahwa dua PKB-PKS ini susah disatukan.

"Koalisi itu ibarat pernikahan, ada syaratnya harus sekufu atau sederajat. PKB dengan PKS itu satu derajat, gampang untuk mencari kecocokan, untuk mencari maharnya karena kita sama-sama partai tengah sehingga mudahkan jalan komunikasinya. Berbeda kalau PKB melamar 'partai gajah' dimana PKB ingin jadi Capres, itukan pasti dianggap nggak sekufu," kata Jazilul sebagaimana dikutip GoSumbar.com.

Buktinya, komunikasi yang dibangun dengan PKS bisa berjalan dengan baik. Meskipun, Jazilul juga mengakui bahwa kedua Parpol ini memiliki konstituen yang berbeda. "Koalisi PKB dan PKS ibarat pribahasa: asam di gunung, garam di laut, di dalam periuk kita bertemu," ungkapnya.

Jazilul menegaskan bahwa koalisi PKB dengan PKS dilakukan dengan niat yang tulus dan positif untuk memberikan solusi alternatif buat Indonesia. Misalnya, menghentikan polarisasi yang selama ini terjadi ketika menjelang dan sesudah Pemilu. Selain itu, koalisi ini juga bisa memberikan harapan baru atas kondisi yang ada di Indonesia saat ini. "Ini kan penting," katanya.

Apakah nantinya koalisi ini juga akan mengajak partai lain yang sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Baru (KIB), misalkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga memiliki basis pemilih kelompok Islam, Jazilul mengatakan bahwa pihaknya memiliki tata krama dalam berpolitik.

"PKB punya tata krama. Kalau orang sedang lamaran jangan ikut melamar, kecuali nanti begitu lamarannya batal, mau balik, ya kita terima. Misalkan sekarang KIB lagi pacaran, kan kita nggak ganggu. Kalau nggak jadi, namanya orang patah hati ya kita terima," tuturnya.

Menurutnya, hal seperti itu sangat wajar terjadi. Termasuk wajar ketika PKB saat ini menggagas koalisi dengan PKS. "Gitu kan wajar-wajar saja. Kami juga nggak ingin jomblo, wajar-wajar saja. Mau dibilang test water, silakan. Mau dibilang pacaran dini, silakan," katanya.

Gus Jazil menegaskan bahwa koalisi yang hendak dibangun dengan PKS memiliki arah, cita-cita dan visi yang jelas untuk memperbaiki kondisi bangsa kedepan. "Jadi bukan hanya ketemu di jalan, say hello terus pacaran. Kita juga hitung nasabnya dari nasab yang sama, asal usulnya kalau ke depan membangun rumah tangga kayak apa. Bahkan terus terang di kita sendiri ada yang keberatan, dianggap beda asal-asulnya usulnya. Ya kan biasa itu, nanti PKS saya yakin juga ada begitu," tutur politikus asal Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur ini.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/