Home  /  Berita  /  Olahraga
SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei 2022

Hantaman dan Tekanan Dialami Menpora Amali dan Tim Review Saat Terapkan DBON

Hantaman dan Tekanan Dialami Menpora Amali dan Tim Review Saat Terapkan DBON
Menpora Amali bersama Tim Review PPON Kemenpora. (Foto: Humas Kemenpora)
Selasa, 24 Mei 2022 01:20 WIB
Penulis: Azhari Nasution

HANOI - Kontingen Indonesia telah menjawab keraguan saat tampil di SEA Games 2021 Vietnam. Pasukan Garuda yang diperkuat 499 atlet sukses menyodok ke peringkat tiga dengan mengoleksi 69 medali emas, 92 perak dan 81 perunggu pada pesta olahraga dua tahunan negara Asia Tengga edisi ke-31.

Dengan hasil tersebut, Kontingen Indonesia boleh dibilang sukses. Bukan hanya dalam menaikkan peringkat tetapi dengan jumlah atlet yang lebih kecil hanya selisih 3 medali emas dari SEA Games 2019 Filipina dimana Indonesia yang diperkuat 841 atlet merebut 72 emas, 84 perak , dan 111 perunggu.

Yang lebih penting lagi, posisi yang dicapai tersebuit telah sesuai harapan Presiden Jokowi sekaligus pemahaman kepada masyarakat bahwa, paradigma baru olahraga Indonesia memang sudah saatnya dilakukan.

Dalam pertemuan dengan awak media di Hotel Intercontinental, Hanoi, Vietnam, Minggu (22/5/2022) malam, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali bercerita bahwa, kesuksesan kali ini adalah berkat adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan adanya Undang-Undang Keolahragaan. Kedua aturan tersebut, menurutnya, sudah dijalankan dengan baik dan benar.

Bagi Menpora Amali, SEA Games 2021 Vietnam adalah titik awal penerapan DBON dimulai. Salah satu langkah kongkritnya adalah Menpora Amali menunjuk Tim Review yang berisi para pakar akdemisi olahraga di Indonesia, dan gabungan dari KONI dan NOC Indonesia untuk menentukan keberangkatan atlet.

Ketika menentukan jumlah keberangkatan atlet yang jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan SEA Games Filipian tahun 2019, dan lebih banyak atlet junior, banyak hantaman dan tekanan yang dialaminya. Bahkan bukan hanya dirinya, Tim Review yang diketuai oleh Prof Asmawi juga mendapat tekanan.

"Tapi itulah resiko yang harus saya terima, banyak hantaman dan tekanan kepada saya dan tim review ketika menentukan keberangkatan atlet. Tapi alhamdulilah, kerja keras kita semua bisa dibuktikan dengan prestasi hari ini. Keberangkatan atlet yang jumlahnya jauh lebih sedikit ternyata tidak menyurutkan kita untuk membuahkan prestasi terbaik," kata Menpora Amali.

"Ketika mendapat hantaman dan tekanan tersebut, saya katakan kepada Prof Asmawi bahwa tidak usah goyah, apa yang kita lakukan ini sudah benar dan kita harus yakin," tegasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/