Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
Umum
21 jam yang lalu
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
2
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Umum
22 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
3
Lady Gaga Umumkan Premier Film Konser 'Chromatica Ball'
Umum
21 jam yang lalu
Lady Gaga Umumkan Premier Film Konser Chromatica Ball
4
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
21 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
5
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
Umum
21 jam yang lalu
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
6
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

PPN Indonesia Dibawah PPN Dunia, Sri Mulyani ungkap Rencana Kenaikan hingga 2025

PPN Indonesia Dibawah PPN Dunia, Sri Mulyani ungkap Rencana Kenaikan hingga 2025
Ilustrasi pajak. (gambar: istockphoto)
Selasa, 22 Maret 2022 17:12 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani dalam webinar Indonesia Economic Outlook 2022 Selasa (22/3/2022) memastikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan terus naik hingga 2025. Meski begitu, angkanya masih dibawah PPN dunia.

"Kalau rata-rata PPN di seluruh dunia itu ada di 15%, kalau kita lihat negara OECD dan yang lain-lain, Indonesia ada di 10%. Kita naikkan 11% dan nanti 12% pada tahun 2025," kata bendahara negara sebagaimana dikutip GoSumbar.com.

Sri Mulyani tak menampik saat ini perhatian masyarakat dan dunia usaha tengah fokus pada pemulihan ekonomi, namun hal ini tidak menghalangi pemerintah untuk membangun pondasi perpajakan yang kuat. Terlebih selama masa pandemi APBN menjadi instrumen yang bekerja luar biasa sehingga perlu untuk segera disehatkan.

"Jadi kita lihat mana-mana yang masih bisa space-nya di mana Indonesia setara dengan region atau negara-negara OECD atau negara-negara di dunia. Tapi Indonesia tidak berlebih-lebihan," katanya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/