Wakil Ketua MUI Kritik Jokowi, Faldo Maldini: Presiden Sudah Tunjukkan Kerja Nyata, Jadi tak Takut Dikritik

JAKARTA – Menanggapi kritik Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas soal kesenjangan ekonomi di era presiden Joko Widodo, staf khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbuka terhadap kritik.

“Presiden Jokowi mau dikritik secara langsung dan itu tidak pernah menjadi soal,” katanya dalam pernyataan, Sabtu (11/12/2021).

Dia mengatakan, kritik dari Ketua MUI soal kesenjangan ekonomi dan penguasaan lahan di Indonesia pun telah dijawab juga secara langsung oleh Presiden Jokowi.

Menurutnya, Presiden Jokowi telah menjelaskan secara detail langkah dan kerja-kerja yang dilakukannya terkait persoalan yang disampaikan Anwar Abbas.

“Presiden sudah jelaskan semuanya dengan detail upaya yang dilakukan sudah sangat banyak sekali, berbagai strategi juga sudah ditempuh untuk menyelesaikan persoalan yang disampaikan satu per satu,” paparnya.

Faldo mengatakan, Presiden Jokowi juga mempunyai perhatian yang sama. Menurutnya, Presiden pun mengetahui persoalan yang sudah mengakar lama dan karena itu sedang berupaya serius untuk menyelesaikanya.

“Komitmen pemerintah sudah jelas dalam pidato Presiden, tinggal kita bersama menjalankannya dengan penuh komitmen pula,” katanya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi dalam acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat Islam II, Jumat (11/12/2021), langsung menanggapi kritikan dari Wakil Ketua MUI Anwar Abbas. Bahkan Presiden Jokowi pun tidak menggunakan naskah sambutan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Misalnya, lanjut Faldo, mengenai masalah ketimpangan ekonomi, pemerintah berupaya menyelesaikannya dengan mengedepankan ekonomi kerakyatan. “Jika disebut semua program yang telah dilakukan oleh pemerintah, mungkin tidak cukup waktu acaranya,” tegasnya.

Menurutnya, karena Presiden Jokowi memang menunjukan kerja nyata, karena itu tidak takut terhadap kritik. “Yang tidak kerja, itu takut dikritik,” ungkapnya.

Faldo menambahkan, memang belum tentu semua pihak dapat puas dengan kerja yang sudah dilakukan Pemerintah. “Ada yang puas ada juga yang belum puas. Tapi, tugas negara adalah selalu memastikan keadilan untuk semuanya. Siapa pun tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang,” paparnya. ***