CdM Nilai Pentingnya Regenerasi Atlet Menuju Olimpiade
Penulis: Azhari Nasution
Indonesia membawa pulang lima medali, yakni 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Dengan hasil ini, Merah Putih menempati urutan 55 dari 86 peserta. Sementara pada penyelenggaraan Olimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Indonesia berada di ranking 46 dengan koleksi 1 emas dan 2 perak.
"Dari sisi peringkat, memang turun. Di sisi lain, ada faktor positif yang mengejutkan," kata Rosan, Senin (9/8/2021).
Rosan menjelaskan, mayoritas peraih medali ada buah dari regenerasi. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo merupakan duet pemain senior-junior, Greysia Polii(33 tahun)/Apriyani Rahayu (23). Sementara tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang meraih perunggu di sektor tunggal putra juga baru berumur 24 tahun. Peraih perunggu dari cabang olahraga angkat besi, yaitu Windy Cantika Aisah baru berusia 19 tahun dan Rahmat Erwin Abdullah berusia 20 tahun.
Di samping peraih medali, kata Rosan, banyak pula atlet muda Indonesia yang berpartisipasii di Olimpiade Tokyo. Sebut saja, atlet rowing Mutiara Rahma Putri dan pemanah Arif Dwi Pangestu yang masih berusia 17 tahun serta Bagas Prastyadi (atlet panahan-19 tahun), Azzara Permatahani (renang-19), Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (menembak-20), Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis-21), dan Rio Waida (surfing-21).
“Artinya ada atlet-atlet yang bisa dikembangkan dan menjadi tumpuan. Apalagi Olimpiade 2024 Paris tersisa tiga tahun dan beberapa cabor juga sudah marak menyelenggarakan kualifikasi pada akhir tahun sehingga federasi Nasional sudah harus memikirkan atlet muda ini agar bisa lolos sehingga jumlah atlet yang lolos ke Olimpiade bisa bertambah,” kata Rosan.
Selain pentingnya regenerasi di pelatnas untuk mengadapi multievent, program jangka panjang. “Kita juga lihat, raihan medali berasal dari atlet dari cabor-cabor yang melaksanakan pelatnas berkesinambungan. Sebab, prestasi tidak bisa dibuat secara instans,” katanya.
Rosan yang juga menjabat sebagai Ketua PB PABSI menuturkan, proses regenerasi sudah ia terapkan. Hasilnya pun berbuah manis, mengingat dua lifter angkat besi mampu memberikan medali di Tokyo pada debut mereka di Olimpiade. “Bahkan di pelantes angkat besi saat ini ada 16 atlet, di antaranya 13 lifter muda," ujarnya.
Pada bagian lain Rosan mengatakan, Kontingen Indonesia seusai karantina rencananya akan dilepas pada Kamis (12/08). Setelah itu, lelaki berusia 52 tahun ini akan bertemu Presiden RI Joko Widodo, serta bertemu beberapa pengusaha, dan salah satu usaha belanja online. Mereka ingin memberi apresiasi. Ada yang berupa rumah, uang tunai, dan barang. Bukan hanya atlet peraih medali, seluruh tim, termasuk official juga.
Hingga jelang pelepasan atlet, Rosan terus berkomunikasi dengan atlet. Rata-rata mereka langsung pelatnas karena masing-masing federasi nasional punya agenda multi event adan single event. Rosan sendiri selaku CdM akan membuat evaluasi. Apalagi selepas berstatus CdM, Rosan akan segera bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. ***
Kategori | : | Olahraga, GoNews Group |