Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
2
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pendemi Belum Terkendali, Syarief Hasan Pertanyakan Masuknya WN China ke Indonesia

Pendemi Belum Terkendali, Syarief Hasan Pertanyakan Masuknya WN China ke Indonesia
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)
Minggu, 08 Agustus 2021 15:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mempertanyakan masuknya kembali Warga Negara Asing (WNA) asal China pada Sabtu, (7/8) dini hari.

Pasalnya, pemerintah telah membuat larangan secara resmi terhadap masuknya orang asing, termasuk pekerja asing ke Indonesia mulai 21 Juli 2021 bersamaan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ada informasi yang akurat puluhan WNA asal China tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng tgl 7 Agustus 2021 pada pukul 03.56 pagi dan keluar dari Bandara Soekarno-Hatta dengan pengawalan.

Berdasarkan informasi pemantauan dari flightradar24, diketahui bahwa maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG8815 berangkat dari Kunming, China pada pukul 12.22 AM dan tiba di Cengkareng sekitar pukul 3.56 AM menggunakan pesawat bertipe Airbus A330-900 dengan serial number 1870.

Syarief menyayangkan kejadian ini dan mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi kebenaran informasi tersebut, sekaligus mengusut tuntas kasus ini. "Kita sangat menyayangkan masuknya WNA asal Cina di tengah pelarangan WNA ke Indonesia. Presiden Jokowi sebagai Komandan tertinggi Penanganan Covid 19 harus segera melakukan evaluasi terhadap pihak yang terkait yang telah mengizinkan WNA masuk ke Indonesia di masa darurat Pandemi Covid-19," ungkap Syarief.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga menegaskan, pemerintah fokus dalam upaya-upaya pembatasan pergerakan untuk memotong penularan Covid-19.

"Kasus positif Covid-19 masih terus bertambah dari hari ke hari. Presiden Jokowi perlu mencari tahu dan melakukan koordinasi ke Satgas Covid-19, Imigrasi, dan pihak Avsec Kemenhub terkait kedatangan WNA tersebut di tengah pelarangan," ungkap Syarief.

Dia menyebut, stakeholder yang telah memberikan izin penerbangan masuknya WNA harus bertanggung jawab. Dia mendorong Presiden Jokowi untuk mencari tahu. Jika informasi tersebut benar maka presiden harus memberikan sanksi tegas kepada yang bertanggung jawab termasuk orang-orang yang terlibat dalam pemberian izin.

"Jelas-jelas telah melanggar kebijakan pelarangan resmi WNA masuk ke Indonesia yang disampaikan Kemenkumhan tempo hari dan hingga kini belum dicabut," tegasnya.

Syarief menilai, kejadian seperti ini akan menjadi preseden yang buruk terhadap pemerintah. Selama ini, pemerintah tegas dalam membatasi pergerakan masyarakat selama PPKM. Bahkan, ada masyarakat yang didenda dan dipidanakan, namun belum menunjukkan ketegasan dalam melarang WNA masuk ke Indonesia.

Politisi Partai Demokrat ini juga mengungkapkan, Pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan pelandaian yang cukup signifikan. "Pemerintah harusnya memahami bahwa kita memiliki potensi kenaikan kasus dan munculnya varian baru seiring dengan maraknya WNA yang masuk ke Indonesia dari negara-negara episentrum Covid-19 di dunia," ungkap Syarief.

Dia mendorong pemerintah untuk lebih meningkatkan pengawasan dalam penanganan Covid-19. Pemerintah harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat sehingga masyarakat patuh terhadap kebijakan PPKM.

"Pemerintah harus adil dan proporsional dengan melarang secara tegas masuknya WNA ke Indonesia dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dan membantu masuknya WNA di tengah pelarangan," tutup Syarief.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/