Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
24 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
2
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
Umum
17 jam yang lalu
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
3
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
Umum
17 jam yang lalu
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
4
D'MASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
Umum
17 jam yang lalu
DMASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

PPKM 'Makan Tumbal', 560 Hotel dan 280 Restoran di Jawa Barat Tutup

PPKM Makan Tumbal, 560 Hotel dan 280 Restoran di Jawa Barat Tutup
Salahsatu Hotel di Jawa Barat yang mengibarkan bendera putih. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 06 Agustus 2021 12:06 WIB
BANDUNG - Penerapan PPKM Mikro, PPKM darurat dan PPKM Level 4 dalam upaya penanganan Pandemi COVID-19 justeru 'memakan tumbal'. Korbanya adalah sektor pariwisata di Jawa Barat.

Pembatasan aktivitas masyarakat dan melesunya perekonomian memicu tutupnya ratusan hotel dan restoran.

Dari keterangan Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, ada sebanyak 560 hotel dan 280 restoran di wilayah Jawa Barat tutup akibat pandemi COVID-19.

"Pada Juni 2020 lalu ada 560 hotel yang tutup, 280 restoran yang tutup. Kemungkinan keadaannya lebih besar bulan Juni 2021 karena saat ini keadaan hotel di Jalan Cihampelas saja sudah ada enam yang tutup dengan okupansi hotel di bawah lima persen," kata Ketua PHRI Jawa Barat (Jabar) Herman Muchtar dalam jumpa pers daring di Bandung, Kamis (6/8/2021).

Jumlah hotel dan restoran yang tutup akibat pandemi COVID-19 saat ini, kata Herman, bisa lebih besar karena data tersebut merupakan data tahun lalu. "Kami yakin data sekarang ini belum lengkap dan kemungkinan lebih besar dibandingkan dari Juni tahun lalu," kata dia.

Sebagai contohnya, kata Herman, di Kawasan Cihampelas Kota Bandung saat ini ada enam hotel yang terpaksa harus tutup karena terdampak pandemi COVID-19.

"Itu di Cihampelas tutup karena okupansinya di bawah lima persen, bahkan cuma satu persen. Ini kan menyedihkan sekali. Hotel bintang 3 dan 4 pun ada yang tutup," kata dia.

Sementara itu menyikapi kejadian percobaan bunuh diri anggota Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) di Balai Kota Bandung, Herman mengungkapkan ia tidak tahu rencana yang dilakukan oleh Gan Bondillie atau Bonbon tersebut.

"Jika seandainya pengurus PHRI dan AKAR tahu rencana Bonbon, pasti sudah kami larang. Enggak ada yang tahu, tahunya malah setelah kejadian," ujar Herman

Pihaknya menyesalkan dengan adanya kejadian ini karena banyak orang yang mengalami hal sama, namun ia menegaskan bahwa Tuhan tidak memberi kesulitan sesuai kemampuan.

"Jadi pada bulan Mei, kami semua dalam rapat menyatakan bahwa pengusaha bisa bertahan hingga Juli 2021 dengan dana secukupnya," ujar Herman.

Menurut dia, hal ini pun berdampak pada karyawan yang dirumahkan dan pengusaha kebingungan mau membayar pakai apa. Ia mengungkapkan kondisi karyawan hotelnya yang mulanya ada 80 kini tersisa 26 dan mereka jam kerjanya harus dibagi-bagi.

"Untuk tamu hotel pun paling banyak isinya tiga (orang). Menutupi keadaan minus enam bulan masih mending, kalau sekarang sudah 1,5 tahun," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Pemerintahan, Ekonomi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/