Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
7 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
3 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
3 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ketua DPP PPP Tak Percaya Kasus Positif Covid Sudah di Atas 50 Ribu

Ketua DPP PPP Tak Percaya Kasus Positif Covid Sudah di Atas 50 Ribu
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 16 Juli 2021 06:03 WIB
JAKARTA - Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai angka positif kasus Covid-19 yang kini sudah melebihi 50 ribu setiap harinya bukan lah data riil di lapangan, sebab banyak warga yang menolak untuk dilakukan tes PCR, terutama di wilayah pedesaan.

"(Kasus positif yang sebanyak) 54 ribu (data Rabu 14 Juli kemarin) itu kan ketemu berdasarkan hasil tes. Yang tidak dites banyak itu," ujar Awiek, sapaan akrabnya.

Ia membagi pengalaman pribadinya menyaksikan orang meninggal dengan gejala tertular, tapi tak mau "di-Covidkan"

"Mohon maaf ya, setiap hari di dapil saya setiap hari lima orang meninggal dengan gejala yang menyerupai Covid-19," ungkapnya.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menambahkan banyak warga desa yang tidak berani untuk melakukan tes lantaran takut mengetahui bahwa dirinya terpapar Covid-19.

Di samping itu, Awiek juga memaparkan, persoalan mendasar masyarakat di wilayahnya enggak di tes Covid-19 adalah karena tidak berani masuk rumah sakit.

"Takut 'di-Covid-kan'. Meskipun sebenarnya dia sudah terpapar Covid-19. Gejalanya misalkan pilek sesak nafas, tidak bisa mencium bau, perasa, itu kan sudah ciri-ciri lah. Tetapi yang begitu tidak pernah dites, tidak pernah positif, jadi tidak termuat di data," ungkapnya.

Terkait lonjakan kasus positif yang terus tinggi, Sekertaris Fraksi PPP DPR RI ini menilai hal tersebut disebabkan tes swab yang dilakukan pemerintah lebih masif. Jika itu terus dilakukan menurutnya, maka semakin banyak jumlah yang terpapar Covid-19.

"Kalau tes swab PCR lebih masif lagi, maka makin banyak lagi, akan makin banyak yang positif,” tandasnya.

Berdasarkan data Satuan tugas Penanganan Covid-19 per Kamis ini (15/7), kasus positif meningkat hingga 56.757 orang, dan totalnya sudah mencapai 2.726.803 orang.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/