Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
8 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
4 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
3 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

3 Oknum Polisi yang Ribut dengan Paspampres Diperiksa Propam

3 Oknum Polisi yang Ribut dengan Paspampres Diperiksa Propam
Kapolres Jakarta Barat, Mayjen Agus. (Foto: Istimewa)
Kamis, 08 Juli 2021 17:15 WIB
JAKARTA - Percekcokan antara petugas PPKM darurat dan anggota Paspampres Praka IG di pos penyekatan Daan Mogot, Jakarta Barat, berbuntut panjang. Tiga polisi yang terlibat cekcok saat itu diperiksa Propam Polda Metro Jaya.

"Berkaitan dengan video itu, kami melakukan pemeriksaan kepada anggota yang salah paham di Kalideres itu. Tiga anggota sejauh ini yang kita periksa. (Anggota) Resmob-nya (Polres) Jakarta Barat," kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa dilansir GoNews.co dari detikcom, Kamis (8/7/2021).

Bhirawa menjelaskan keributan itu terjadi karena kesalahpahaman saja. "Iya benar, tapi nggak berantem. Yang di lapangan menyampaikan hal-hal yang harus disampaikan oleh anggota. Nggak ada yang berantem, salah paham aja," ungkap Bhirawa.

Lebih lanjut Bhirawa mengatakan pihaknya akan mempelajari kasus tersebut. Di sisi lain, Bhirawa menekankan agar personel mengedepankan sikap humanis dalam penegakan PPKM darurat ini. "Untuk sementara kalau kita perhatikan dari video itu kan memang sikapnya marah-marah ya anggota kita itu. Memang kan di dalam melayani masyarakat seharusnya lebih humanis, lebih sopan," ujar Bhirawa.

"Ya kalau di dalam aturan kita di dalam peraturan disiplin memang di dalam layani masyarakat anggota Polri tidak boleh bersikap seperti itu ya. Jadi kemungkinan kita akan periksanya ke arah situ. Pemeriksaan masih berlangsung," tambahnya.

Awal Mula Percekcokan

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (7/7) kemarin di pos penyekatan Daan Mogot, Jakbar, dan viral di media sosial. Saat itu anggota Paspampres Praka IG diamankan sejumlah petugas. "Kalau kamu Paspampres, kenapa memang?" ujar seorang polisi seperti dilihat dalam video yang beredar.

"Iya, saya salah," ujar Praka IG.

Kemudian sejumlah anggota TNI yang bertugas di penyekatan memeriksa Praka IG. "KTA-mu mana?" tanya anggota TNI.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo pun telah meminta maaf atas sikap anggotanya tersebut. Dia mengaku telah bertemu dengan Danpaspampres untuk menjelaskan duduk perkara peristiwa tersebut. "Saya meminta maaf dengan kejadian itu. Barusan saja selesai ngadep (Danpaspampres)," imbuhnya.

Lebih lanjut Ady berharap kasus ini menjadi pembelajaran. Anggota diharapkan lebih humanis dalam melakukan penindakan terkait pelanggaran PPKM darurat ini. "Namanya di lapangan dinamikanya macem-macem. Anggota kita juga salah, kita terlalu kasar. Intinya seperti itu (agar lebih humanis), jangan arogan dan sewenang-wenang," katanya.

Video Polres Jakbar didatangi sekelompok orang juga sempat viral di media sosial. Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen TNI Agus Subiyanto membenarkan hal itu.

Anggota Paspampres mempersoalkan ucapan salah satu oknum polisi ketika menyetop rekannya di penyekatan PPKM darurat. Oknum itu mengucapkan 'kalau kamu Paspampres memang kenapa?'.

"Anggota saya yang datang ke Polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video 'kalau kamu Paspampres memang kenapa?' sudah diberi peringatan oleh atasannya," kata Mayjen Agus kepada wartawan, Kamis (8/7/2021).

"Karena ini menyinggung institusi negara," tegasnya.

Menurut Mayjen Agus, keributan ini akibat petugas penyekatan PPKM darurat di lapangan tidak paham aturan. Padahal, ada pekerja sektor esensial dan kritikal yang memang boleh melintasi penyekatan.

"Apabila aturan tidak dipahami petugas, maka akan terjadi miskomunikasi antara warga yang bekerja di sektor yang ditentukan dengan petugas PPKM. Sehingga harus ada sosialisasi instruksi tersebut," kata Mayjen Agus.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/