Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
19 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
18 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
18 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
18 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
6
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
1 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Epidemiolog Ingatkan Potensi Tsunami Covid-19 India Bisa Terjadi di Indonesia

Epidemiolog Ingatkan Potensi Tsunami Covid-19 India Bisa Terjadi di Indonesia
Ilustrasi pemakaman Covid. (Foto: Istimewa)
Minggu, 20 Juni 2021 15:53 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengingatkan pada masyarakat dan pemerintah tentang bahayanya varian Covid-19 , seperti Delta dan Alfa. Maka itu, pandemi Covid-19 harus ditindaklanjuti dengan lebih serius melalui peningkatan testing dan tracing.

Menurutnya, tsunami Covid-19 sebagaimana yang terjadi di India bisa saja ada potensi terjadi di Indonesia meski tak sama persis. Sebabnya, banyak kasus positif Covid-19 yang tak terdeteksi di Indonesia ini, apalagi saat ini ditemukan varian baru seperti Alfa dan Delta.

"Varian Delta ini yang akan membuat kondisi signifikan berubah karena dia sangat cepat menular, bahkan sampai 70 persen dibandingkan varian Alfa. Lalu, dia juga menyebabkan tingkat keparahan karena tingkat hunian RS, orang di rawat di RS ini meningkat," ujarnya, Minggu (20/6/2021).

Selain itu, varian Delta juga bisa menyiasati sistem imunitas lantaran orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi. Maka itu, testing dan tracing pun harus ditingkatkan agar jangan sampai kasus Covid-19 menjadi bom waktu yang meledak di waktu yang bersamaan.

"Ini harus direspons dengan tepat, dalam bentuk apa yang dilakukan Jakarta sudah tepat, penguatan di aspek testing dan tracing untuk menemukan kasus serta penemuan kasus harus dilihat sebagai satu langkah positif. Jangan melihatnya ke arah yang buruk atau aib karena banyak kasus ditemukan," tuturnya. 

Dengan ditemukannya banyak kasus di satu daerah, kata Dicky, artinya upaya penanggulangan Covid-19 sudah dianggap tepat. Apalagi, sejauh ini berdasarkan WHO hanya ada 3 wilayah yang memenuhi standar global dalam hal minimum testing di Indonesia, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Sumatera Barat.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/