Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
20 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
19 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
6 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
4 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Arsul Sani Dorong Pemerintah Buka Diskursus Publik Gali Potensi Pajak

Arsul Sani Dorong Pemerintah Buka Diskursus Publik Gali Potensi Pajak
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PPP, Arsul Sani dalam sebuah diskusi di Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021). (foto: gonews.co/dzulfiqar)
Rabu, 16 Juni 2021 15:44 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani menyatakan, seharusnya pemerintah bisa membangun diskursus publik mengenai bagaimana cara meningkatkan pendapatan negara.

Hal tersebut disampaikan Arsul saat mengomentari tanggapan pemerintah atas bocornya rencana pajak sembako.

"Harus tidak sekedar membantah bahwa yang akan dikenakan pajak adalah Sembako premium," ujar Arsul dalam diskusi gelaran Kehumasan MPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Harusnya, kata Arsul, dibangun diskursus publik mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan atau mempertahankan pendapatan negara. "Apa sektor-sektor yang masih mungkin untuk dipajaki lagi,".

Dalam kesempatan itu, Arsul juga menyingung sektor tembakau dan emas.

Sebelumnya, wacana pemerintah untuk memajaki sembako mengemuka di tengah publik. Tak hanya memajaki sembako, pemerintah melalui rencana revisi UU KUP juga ingin memajaki jasa pendidikan. Beragama reaksi penolakan pun muncul.

Dalam diskusi MPR kali ini, selain Arsul yang merupakan politisi PPP, juga hadir Anggota MPR RI Fraksi Gerindra, Kamrussammad. Keduanya kompak menyampaikan catatan-catatan kritis.

"Ini kebetulan yang ada di depan dua-duanya anggota koalisi pemerintahan, tapi kita sekarang anggota koalisi lebih kritis dari pada yang enggak koalisi. Habis yang di luar teriakannya belum cukup keras, akhirnya kita ikut berteriak juga lah," ujar Arsul.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/