Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
12 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
8 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
8 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
8 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

IPS Dorong Konvensi Ketat jika PDIP Ingin Pilpres 2024 hanya Diikuti 2 Paslon

IPS Dorong Konvensi Ketat jika PDIP Ingin Pilpres 2024 hanya Diikuti 2 Paslon
Ilustrasi polarisasi pemilih dalam kontestasi 2 Paslon di Pilpres. (gambar: dok. ist. drone emprit via newmandala.org)
Minggu, 30 Mei 2021 18:00 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies, Nyarwi Ahmad menyatakan, rencana PDIP untuk berkoalisi dalam Pilpres 2024 agar kontestasi hanya diisi oleh dua pasangan calon adalah gagasan yang bagus dari segi efisiensi. Catatannya, Paslon yang diusung sebaiknya merepresentasi dukungan rakyat, bukan sekedar mewakili harapan Parpol.

Untuk mencapai hal tersebut, menurut Nyarwi, koalisi partai politik bisa bisa membuka konvensi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dalam pernyataannya kepada GoNEWS.co, Minggu (30/5/2021), Nyarwi menjelaskan, konvensi yang dilakukan koalisi Parpol hendaknya mengedepankan setidaknya 6 hal:

1) Konvensi dilakukan tidak ditujukan untuk menutup peluang publik/masyarakat/pemilih untuk mendapatkan sosok pasangan terbaik yang diinginkannya dalam Pilpres 2024 mendatang.

2) Proses seleksi dalam konvensi dilakukan berbasis indikator-indikator tertentu, seperti tingkat kecocokan antara orientasi ideologi personal kandidat dengan orientasi ideologi parpol, potensi kontribusi kandidat tersebut untuk mewujudkan cita-cita ideologi dan kebijakan-kebijakan publik yang menjadi prioritas parpol, dan lain sebagainya. Indikator-indikator tersebut juga perlu diketahui oleh publik secara luas.

3) Stiap tahapan yang dijalankan dalam konvensi tersebut juga harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.

4) Konvensi tersebut dijalankan dengan mempertimbangkan dinamika pendapat publik, khususnya terkait dengan profil personal, karakter dan kapasitas pasangan Capres Cawapres yang berpartisipasi dalam konvensi tersebut.

5) Mekanisme konvensi capres cawapres dilakukan dengan berbasis pada prinsip-prinsip demokratis dan juga mengedepankan inklusifitas sehingga memberikan peluang pada semua kader parpol yang potensial ataupun publik figure yang memiliki track record dan kinerja yang bagus dalam kepemimpinan organisasi, khususnya di lembaga negara/pemerintahan untuk maju dan memenangkan konvensi tersebut.

6) Konvensi tersebut diarahkan untuk memilih para kandidat Capres dan Cawapres terbaik yang memiliki profil personal, karakter, integritas dan kompetensi yang bagus dan pengalaman yang memadai dalam mengelola pemerintahan serta memiliki basis ideologis dan elektoral yang luas dan inklusif, agar dapat diterima di berbagai kalangan ketika kelak dia terpilih setelah Pilpres dilakukan.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan pada Jumat, "Kami akan bangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan hanya diikuti dua paslon, tidak akan ada dua pilpres, dua ronde,".

Dengan modal 128 kursi di DPR RI, PDIP sebenarnya tidak perlu menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon. CNN Indonesia menulis, jika PDIP sengaja berkoalisi maka akan mempersulit partai-partai lainnya untuk berkoalisi agar memenuhi syarat kepemilikan kursi DPR.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/