Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
Umum
14 jam yang lalu
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
2
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Umum
14 jam yang lalu
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
3
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
Olahraga
15 jam yang lalu
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
4
Legenda Dangdut Jhony Iskandar Tutup Usia 64 Tahun
Umum
14 jam yang lalu
Legenda Dangdut Jhony Iskandar Tutup Usia 64 Tahun
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Jakarta Dapat Nilai E Tangani Covid, Ini Saran PSI

Jakarta Dapat Nilai E Tangani Covid, Ini Saran PSI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (foto: dok. ist. via bisnis.com)
Jum'at, 28 Mei 2021 14:32 WIB
JAKARTA - PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Jakarta, meminta nilai buruk penanganan pandemi Covid-19 dari Kemenkes bisa disikapi sebagai peringatan keras bagi Pemprov DKI Jakarta.

"Pak Gubernur tidak boleh hanya bangga dengan jumlah tes dan fasilitas kesehatan, perlu juga serius membenahi kemampuan tracing dan isolasi," ujar Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad dalam sebuah pernyataan yang dikutip GoNEWS.co, Jumat (28/5/2021).

Menurut Idris, Jakarta perlu mempertimbangkan menarik rem darurat sehingga mereka yang baru kembali dari luar Jakarta tidak menularkan virus ke warga yang tidak turut mudik. Selain itu, Jakarta juga harus meningkatkan kapasitas jumlah SDM, dan menaikkan anggaran Puskesmas hingga kelurahan.

Idris memaparkan saat ini semakin banyak RT yang memasuki zona merah dan zona oranye, sehingga terpaksa melakukan micro lockdown, belum lagi ditemukan RT di Cilangkap, Jakarta Timur, dimana jumlah kasus positif dalam satu RT berjumlah lebih dari 100. Pada level provinsi, jumlah kasus positif DKI Jakarta meningkat sebesar 40 persen dalam satu pekan terakhir. Keterisian Wisma Atlet juga meningkat 6 persen pasca libur lebaran.

"Arus balik belum berakhir, masih banyak pemudik yang belum kembali dan mayoritas belum menjalani pemeriksaan swab antigen. Jika tidak segera dilacak dan diisolasi, maka klaster tersebut akan menyebar sehingga pada akhirnya timbul tsunami kasus Covid-19 di Jakarta," seru Idris.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memberikan nilai E pada DKI Jakarta dalam pengendalian pandemi Covid-19. DKI Jakarta mendapat nilai buruk akibat laju penularan yang tinggi yakni 150 kasus positif per 100 ribu penduduk tiap pekannya. Tingkat keterisian rumah sakit juga meningkat Pasca-Lebaran dan tindak penelusuran belum berjalan baik.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Kesehatan, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/