Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
22 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
22 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
22 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
8 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
6 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Komisi IX DPR Minta Pemerintah Desak Sinovac Segera Urus EUL dari WHO

Komisi IX DPR Minta Pemerintah Desak Sinovac Segera Urus EUL dari WHO
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay. (Foto: Istimewa)
Senin, 19 April 2021 02:49 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta Pemerintah RI agar mendesak Perusahaan China yang mamasok Vaksin Sinovac ke Indonesia yakni Sinovac Biotech Ltd segera mengurus Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.

Pasalnya, kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, saat ini Arab Saudi mengharuskan setiap jamaah haji dan umroh harus divaksin dengan vaksin yang telah memiliki EUL. "Ini sangat penting mengingat jamaah haji dan umroh terbesar di dunia adalah dari Indonesia," ujar Saleh Daulay kepada GoNews.co, Senin (19/4/2021) dini hari.

"Sertifikat EUL ini kan penting. Minggu lalu, menteri agama menyebutkan bahwa Saudi sangat berkepentingan dengan persoalan vaksinasi ini. Mungkin ini terkait dengan masih merebaknya virus covid-19 di banyak negara," timpalnya.

Sebagai konsumen dan pengguna vaksin Sinovac yang tidak sedikit, maka kata Saleh, Pemerintah Indonesia dinilai sangat layak menuntut agar Sinovac Biotech Ltd segera mengurus EUL tersebut.

Posisi Indonesia adalah pembeli. Karena itu, menurut Wakil Ketua MKD itu, perusahaan yang mesti mengurus persoalan pendaftaran dan urusan administratif.

"Ini saya dengar malah pemerintah Indonesia yang memberikan perkiraan. Ada yang memperkirakan akan keluar di bulan April, ada juga yang menyebut di awal Mei. Tidak diketahui mana yang paling benar. Yang jelas, sampai hari ini belum keluar dan belum masuk dalam list WHO," tegas Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu.

Tahun ini kata Saleh, pemerintah Saudi diperkirakan akan kembali menerima jamaah haji. Seperti biasa, Saudi akan sangat ketat menjaga persyaratan yang mereka tetapkan.

"Karena itu, jamaah haji kita yang telah divaksin Sinovac harus dipastikan diakui dan diperbolehkan masuk Saudi. Kalau tidak, daftar antrean jamaah yang mau berangkat haji akan semakin panjang," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/