Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Sandiaga Uno Jadi Menteri, Nasdem: Percuma Kita Berdarah-darah di Pilpres

Sandiaga Uno Jadi Menteri, Nasdem: Percuma Kita Berdarah-darah di Pilpres
Irma Chaniago. (Foto: Kompas.com
Rabu, 23 Desember 2020 10:26 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan susunan kabinet teranyarnya dalam reshuffle kabinet yang diumumkan di Istana Kepresidenan Jakarta pada sore hari ini. Sebagian besar nama-nama yang diprediksi dan masuk pemberitaan media selama ini pun diamini Jokowi lewat pengumuman 6 menteri barunya.

Adapun nama menteri baru di antaranya, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial (Mensos), Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan (Menkes), Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama (Menag), Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dan M. Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.

Menanggapi nama-nama itu, Ketua DPP Partai Nasdem nonaktif, Irma Suryani Chaniago menanggapi sinis masuknya nama mantan calon wakil presiden (cawapres) itu dalam kabinet.

"Ada nama Sandiaga Uno ikut masuk, artinya percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah darah di pilpres," kata Irma, Selasa (22/12/2020).

Komisaris Pelindo I ini menjelaskan, bukan dirinya tidak setuju jika orang dari oposisi atau mantan oposisi masuk ke dalam pemerintahan, bahkan menjadi salah satu pembantu Jokowi.

Tapi, mantan anggota Komisi IX DPR ini menyayangkan jika ada mantan calon presiden (capres) dan cawapres kompetitor yang ikut masuk ke dalam kabinet. Artinya, percuma pertarungan Pilpres 2019 lalu yang membelah anak bangsa.

"Bukan tidak setuju, kalo capres dan cawapres lawan dua duanya masuk kabinet. Untuk apa ada pilpres kemarin yang hampir saja membelah indonesia menjadi dua," bebernya.

"Terfikirkan kan nggak sih jika sampai Jokowi-Maruf kalah? Apa yang terjadi dengan kami-kami yang bertarung habis habisan?," tukas Irma.

Oleh karena itu, Irma menegaskan bahwa pemilihan orang di kabinet ini bukan tentang pamrih atau ketulusan, tapi soal apresiasi kepada orang yang telah berjuang untuk Jokowi-Maruf pada Pilpres lalu.

"Ini bukan soal pamrih atau tulus, tapi ini soal apresiasi," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Sindonews
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/