Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Internasional

Matahari Tak Terbit di Kota Ini Selama 2 Bulan

Matahari Tak Terbit di Kota Ini Selama 2 Bulan
Polar night atau kondisi tanpa terbitnya matahari di Kota Utqiagvik. (kompas.com)
Minggu, 22 November 2020 20:11 WIB

JAKARTA - Polar night atau hari tanpa matahari terjadi di Utqiagvik, sebuah kota kecil di Alaska, hingga akhir Januari 2021 (dua bulan ke depan).

Utqiagvik terletak di utara lingkaran Arktik, yang sebelumnya dikenal dengan nama Barrow.

Dikutip dari Kompas.com, polar night atau malam kutub, merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan waktu saat matahari tidak terbit lagi.

Dituliskan CNN, Jumat (20/11/2020), fenomena ini hanya terjadi di wilayah paling utara atau paling selatan bumi.

Matahari terbit dan terbenam di Utqiagvik untuk terakhir kalinya pada 19 November 2020. Peristiwa alam ini terjadi setiap tahun pada musim dingin di Kota Alaska.

''Malam kutub adalah fenomena normal yang terjadi setiap musim dingin untuk Barrow (Utqiagvik) dan kota-kota lain dalam lingkaran Arktik,'' kata ahli meteorolofgi CNN Allison Chincar.

Polar night tak hanya terjadi di Utqiagvik, melainkan juga di beberapa daerah lintang tinggi seperti Swedia, Norwegia, Rusia, Kanada, dan Greenland.

Fenomena ini terjadi setiap musim dingin karena kemiringan poros bumi.

''Kemiringan membuat tidak ada cakram matahari yang terlihat di atas cakrawala,'' ujar dia.

Dituliskan NBC, di musim gugur dan musim dingin, belahan bumi utara menjauh dari matahari. Ini menjadi penyebab suhu di utara ekuator lebih dingin.

Tapi, tidak berarti kota-kota ini akan benar-benar gelap. Saat jam siang hari, lanjut Chincar, sebagian besar kota-kota tersebut akan melewati periode yang dikenal sebagai senja sipil.

''Pikirkan seperti apa langit sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam,'' tuturnya.

''Itulah yang mereka lihat selama beberapa jam sehari, dari sekarang hingga 22 Januari, ketika matahari secara resmi terbit lagi,'' lanjut dia.

Di sisi lain, saat polar nigth terjadi di belahan bumi utara, belahan bumi selatan miring ke arah matahari.

Sehingga, Kutub Selatan mengalami sinar matahari yang berkepanjangan karena area di selatan khatulistiwa bergerak melalui musim semi dan musim panas.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Peristiwa, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/