Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
2
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
3
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
Umum
23 jam yang lalu
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
4
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
Umum
23 jam yang lalu
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
5
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
Umum
22 jam yang lalu
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

17 Subyek Uji Klinis di Bandung 'Drop', Sinovac masih Bisa Dipercaya

17 Subyek Uji Klinis di Bandung Drop, Sinovac masih Bisa Dipercaya
Lembar presentasi BPOM dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020). (foto: zul/gonews.co)
Selasa, 17 November 2020 14:32 WIB
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan, uji klinis tahap III vaksin Cinovac di Indonesia telah selesai. Tahapan yang berjalan saat ini adalah analisa data.

Dalam konteks pegawalan terhadap vaksin Sinovac tersebut, kepala BPOM, Dr. Penny K. Lukita mengungkapkan, hasil uji kilinis tersebut akan menjadi salah satu acuan untuk diterbitkannya izin edar darurat atau emergency use authorization/EUA.

"Uji klinik yang dilakukan di Bandung untuk Covid-19, tidak ada laporan efek samping serius hingga saat ini. Jadi per 6 November 2020, sudah selesai 1.620 subyek dosis pertama dan 1.603 subyek dosis kedua. Dan 1.520 masuk ke periode monitoring. Walaupun ada 17 subyek yang drop out (keluar atau drop off (menurun), suara dan gambar tidak jelas, red) tapi saya kira itu tidak signifikan. Jadi sekarang masih berlangsung pengawalan terkait keamanan dan khasiatnya," kata Penny di hadapan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Dalam proses pengawalan itu, kata Penny, BPOM sudah mengunjungi fasilitas produksi vaksin Sinovac di China dan mendapatkan data kualitas yang baik dan sangat bisa dipercaya. Sehingga, "jika dikaitkan dengan itu maka tidak ada masalah,".

Selanjutnya, kata Penny, BPOM masih menunggu hasil monitoring sepanjang 3 bulan pasca penyuntikan dosis yang kedua.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, Kesehatan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/