Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
19 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
20 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
19 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
16 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

Diungkap Mendagri, Rp252 Triliun APBD Dipendam di Bank, Bunganya Dinikmati Pengusaha

Diungkap Mendagri, Rp252 Triliun APBD Dipendam di Bank, Bunganya Dinikmati Pengusaha
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (jpnn)
Sabtu, 24 Oktober 2020 10:25 WIB

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan sekitar Rp252 triliun APBD provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia masih dipendam di bank.

Dikutip dari sindonews.com, Tito menuturkan, dana yang dipendam Pemda-Pemda di bank itu seharusnya digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Dijelaskannya, uang mencapai Rp252,78 triliun itu dimasukkan Pemda di bank dalam bentuk deposito, sedangkan bunganya justru dinikmati pengusaha.

''Ini disimpan, tapi bunga tidak beredar ke masyarakat, diedar ke bank. Itu terafiliasi dengan pengusaha-pengusaha tertentu. Saya tidak mengerti apa ada pengusaha menengah kecil yang diberikan prioritas,'' kata Tito dalam video virtual, Kamis (22/10/2020).

Pemerintah daerah, lanjut Tito, bisa dinilai oleh pengusaha dalam menjalankan program dari dana APBD. Hal ini tidak sinkron dengan kebijakan di pemerintah pusat.

Total dana pemerintah provinsi yang disimpan di perbankan sebesar Rp76 triliun. Sementara, dana pemerintah kabupaten/kota mencapai Rp167 triliun.

''Mohon kepala daerah tidak cari aman, tapi gimana betul-betul dana yang ada dibuat program yang memang diperlukan di masa krisis pandemi Covid-19,'' bebernya.

Dia mendesak kepala daerah untuk segera merealisasikan belanjanya. Sebab, penyerapan belanja di APBD sejauh ini masih rendah, yakni 51,83%.

''Ini sudah Oktober, tinggal dua bulan setengah, tapi biasanya dua minggu terakhir Desember tidak ada belanja. Artinya, hanya tingal dua bulan tapi belanja baru 51%,'' jelasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Pemerintahan, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/