Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Opini Pasca AS Batasi Pasokan ke Perusahaan Semikonduktor Terbesar China

Opini Pasca AS Batasi Pasokan ke Perusahaan Semikonduktor Terbesar China
Ilustrasi teknologi di SMIC. (Gambar: SMIC)
Senin, 28 September 2020 14:03 WIB
JAKARTA - Seorang penulis anonim di tabloid Global Times menyatakan, China tengah menghadapi ancaman besar pasca Amerika Serikat membatasi ekspor pada Semiconductor Manufacturing International Corp. (SMIC), sebuah perusahaan semikonduktor terbesar di Shanghai,Thiongkok.

Opini yang dipublikasikan pada Minggu (27/9/2020) itu menyatakan, “tampaknya China perlu mengontrol semua penelitian dan rantai produksi industri semikonduktor, dan melepaskan diri dari ketergantungan pada AS,".

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa AS telah mengirim surat kepada sejumlah perusahaan dan menyatakan bahwa mereka harus mendapatkan izin untuk memasok bahan semikonduktor ke SMIC.

Surat tersebut menyatakan bahwa SMIC dan anak perusahaannya "dapat menimbulkan risiko pengalihan (penggunaan bahan semikonduktor) yang tidak dapat diterima untuk penggunaan akhir militer,”.

Namun, pihak SMIC membantah bahwa perusahaan itu memiliki hubungan dengan militer China.

Aksi pembatasan oleh AS terhadap SMIC, dan sebelumnya terhadap Huawei Technologies Co Ltd, menurut penulis opini di Global Times itu, menggambarkan bahwa AS sedang memimpin pertempuran berlarut-larut untuk "penindasan teknologi tinggi" melawan China.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Internasional, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/