Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
20 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
20 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Internasional

Ribuan Orang Demo Tolak Pakai Masker dan Vaksinasi bagi Anak Sekolah

Ribuan Orang Demo Tolak Pakai Masker dan Vaksinasi bagi Anak Sekolah
Demonstrasi antimasker dan antivaksin di Kota Roma, Italia, Sabtu (5/9/2020). (afp/inews.id)
Minggu, 06 September 2020 21:37 WIB

ROMA - Ribuan orang melakukan demo di Kota Roma, Italia, Sabtu (568/2020). Mereka menolak kewajiban memakai masker dan pemberian vaksinasi terhadap anak sekolah.

Dikutip dari inews.id yang melansir AFP, massa demonstran pada akhir pekan ini antara lain terdiri atas para aktivis antivaksin dan pendukung teori konspirasi.

''Jangan ada masker, jangan ada jarak sosial,'' demikian arti ungkapan yang tertera di sebuah spanduk yang diusung para pengunjuk rasa.

Sementara, pada alat peraga lainnya, tertulis kalimat-kalimat seperti ''Kebebasan pribadi tidak bisa diganggu gugat'' dan; ''Hidup kebebasan!''

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, menanggapi dingin gerakan protes semacam itu. Dia pun meminta para penolak masker dan vaksin untuk menyudahi aksi-aksi mereka.

''Ada lebih dari 274.000 orang yang sakit dan 35.000 meninggal (akibat Covid-19), titik!'' ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah saat ini tidak akan menerapkan penguncian (lockdown) atau karantina untuk keduakalinya. Kendati demikian, langkah semacam itu bisa saja yang dilakukan pada tempat-tempat tertentu jika diperlukan.

Lebih 35.500 orang meninggal akibat wabah Covid-19 di Italia—salah satu negara pertama di Eropa yang terkena dampak paling buruk oleh virus asal China itu. Sejauhi ini, hampir 276.000 kasus infeksi virus corona telah dikonfirmasi di negeri pizza itu.***

Editor:hasan b
Sumber:inews.id
Kategori:Internasional, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/