Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
19 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Stok Beras Bulog Sumbar Tidak Terpengaruh Pandemi Covid-19

Stok Beras Bulog Sumbar Tidak Terpengaruh Pandemi Covid-19
Kepala Bulog Wilayah Sumbar, Tommy Despalingga. (ANTARA/Miko Elfisha)
Selasa, 23 Juni 2020 23:21 WIB
PADANG - Stok beras Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Sumatera Barat tidak terganggu pandemi COVID-19 dan masih cukup untuk tiga bulan ke depan.

"Bulog sebagai lembaga yang mendapat penugasan beras dari pemerintah, ada atau tidak ada pandemi COVID-19, tetap harus memastikan stok minimal cukup untuk tiga bulan," kata Kepala Bulog Wilayah Sumbar Tommy Despalingga di Padang, Selasa.

Ia mengatakan stok beras di Bulog Sumbar saat ini sebanyak 10.300 ton. Jumlah itu masih mencukupi untuk kebutuhan hingga September 2020.

"Kalau penyaluran kita antara 2.000-2.500 ton per bulan, maka stok kita masih aman," katanya.

Meski demikian, evaluasi akan dilakukan pada Juli 2020 untuk memastikan kebutuhan beras di Sumbar. Jika kebutuhan ternyata naik, maka akan diminta tambahan pasokan beras dari pusat.

"Intinya berapapun kebutuhan, Bulog siap menyediakan," ujarnya.

Pada masa pandemi COVID-19, Sumbar mengambil kebijakan untuk "merumahkan" pekerja maupun anak sekolah sejak Maret 2020. Kebijakan itu dilanjutkan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid I dan II.

Salah satu poin dari PSBB juga membatasi kegiatan di luar rumah. Berbagai sektor terdampak oleh kondisi itu, termasuk pertanian, sehingga dikhawatirkan stok pangan di daerah menipis.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebut sektor pertanian tidak terlalu terdampak COVID-19. Produksi masih terus berjalan, hanya saja daya beli masyarakat menurun sehingga produk pertanian rentan tidak terjual.

"Secara produksi terpengaruh sedikit, tetapi dampaknya tidak terlalu parah, seperti pada sektor pariwisata atau industri," katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/