Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
21 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
21 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
3
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
23 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
21 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
20 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
21 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Digempur Produk Luar Negeri, Industri Domestik Mesti Dilindungi

Digempur Produk Luar Negeri, Industri Domestik Mesti Dilindungi
Ilustrasi. (Net)
Kamis, 11 Juni 2020 18:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat statistik tahun 2020, Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 35 miliar US dolar, Jepang 16 miliar US dolar dan Thailand 9,19 miliar us dolar, selebih nya berasal dari negara negara asean lainnya dan juga uni eropa.

Tingginya produk impor ke indonesia tersebut secara otomatis merugikan produk-produk lokal. Kini tidak bisa dihindari lagi Indonesia digempur barang impor.

Sebut saja jenis barang konsumsi impor yang makin melonjak yakni barang elektronik yang naik signifikan dan impor makanan serta buah buahan dari China yang naik hingga 40%. Produk produk itu dapat secara bebas diperoleh di pusat pusat perbelanjaan hingga toko toko kecil di pedesaan.

Menanggapi hal itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengingatkan, perlunya perlindungan industri domestik yang saat ini terus digempur dengan berbagai produk-produk impor.

"Pemerintah harus tegas dalam memberikan perlindungan industri domestik, dengan membuat kebijakan terhadap produk nasional harus memakai produk dan bahan baku dari dalam negeri, serta meningkatkan keamanan dalam perdagangan, dan terus berupaya membenahi daya saing nasional," ujarnya, Kamis (11/6/2020).

Pemerintah kata Bamsoet, sapaan karib Bambang Soesatyo, harus memperhatikan dampak lonjakan impor yang menyebabkan penurunan volume penjualan dan produksi bagi industri dalam negeri, terutama produk-produk impor yang melonjak paling signifikan, yaitu panel surya (59%), kaca (52%), dan peralatan dapur dan makan (39%).

"Pemerintah bersama Komisi Pengamanan Perdagangan Indonesia/KPPI harus mendalami setiap laporan lonjakan impor dan besaran kerugiannya, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi pemerintah ke depannya dalam melakukan upaya melindungi industri domistik dengan penekanan jumlah impor," tandasnya.

Ia juga mendorong pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dalam negeri, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri.

"Terakhir, Pemerintah harus segera mengevaluasi produk-produk yang menggunakan dan memiliki angka impor tinggi agar di masa mendatang pemerintah dapat lebih fokus dan serius menggarap industri-industri tersebut agar dapat diproduksi dari bahan baku dalam negeri, sehingga tidak lagi bergantung pada impor," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/