Home  /  Berita  /  Ekonomi

Keluar dari Fase PSBB, Inilah Opsi yang akan Dilakukan oleh Pemko Bukittinggi

Keluar dari Fase PSBB, Inilah Opsi yang akan Dilakukan oleh Pemko Bukittinggi
Jajaran Forkopimda Kota Bukittinggi usai menggelar rapat keluarnya Kota Bukittinggi dari fase PSBB, Rabu 27 Mei 2020 di Balaikota Bukittinggi.
Kamis, 28 Mei 2020 18:27 WIB
Penulis: Jontra
BUKITTINGGI - Pasca dilakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga periode mencapai dua kali di Kota Bukittinggi, banyak efek samping yang dirasakan warga masyarakat dari berbagai sendi kehidupan. Terutama yang sangat dirasakan ialah dampak luar biasa dari sisi terpuruknya perekonomian masyarakat.

Kesimpulan rapat yang diadakan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bukittinggi, sebanyak 85 persen perekonomian kota Bukittinggi mengalami degradasi. Sementara itu untuk bidang pendidikan, para siswa dan mahasiswa juga tidak bisa mengecap pendidikan sebagaimana mestinya akibat terjadinya pandemi Covid -19 ini.

Setelah berkoordinasi dengan Gubernur Sumatera Barat, Pemko Bukittinggi menyatakan keluar dari PSBB. Beberapa langkah juga sudah dipersiapkan Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi untuk menyongsong pelaksanaan New Normal yang akan dimulai pada awal Juni 2020 mendatang. Langkah yang akan dilakukan itu antara lain;

1. Dibidang pendidikan, tidak semua siswa kembali bersekolah. Yang belum diperbolehkan masuk dimulai dari Paud, TK, kelas 1 dan 2 SD. Sebelumnya, seluruh guru harus di Rapid tes dan swab test terlebih dahulu, dan tetap melaksanakan standar protokol Covid. Seluruh sekolah harus disemprot menggunakan cairan desinfektan, menjaga jarak dengan muatan 1 lokal berjumlah 14 orang, wajib menggunakan masker, untuk jam belajar di sekolah juga porsinya dikurangi, dan para siswa juga dibekali pengetahuan antisipasi virus yang sedang terjadi.

Sementara, untuk waktu belajar di sekolah tidak ada jam istirahat, masa belajar dalam satu hari hanya akan berlangsung selama 3,5 jam, setelah itu para murid diperkenankan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.

2. Untuk bidang pariwisata, tidak ada pemasukan sama sekali dari bulan Maret sampai April, mengantisipasi hal tersebut, destinasi wisata di Kota Bukittinggi kembali dibuka. Seperti TMSBK, prosesnya, sebelum membeli tiket, pengunjung harus mencuci tangan, dan melakukan uji suhu tubuh, dan tetap wajib masker.

3. Untuk penginapan, pengunjung dari luar daerah dipersilahkan datang ke Bukittinggi, tapi harus memakai surat keterangan sehat, juga karyawan hotel wajib melakukan rapit test, dan tetap melaksanakan jaga jarak (Social Distancing).

4. Dari sektor perdagangan, segera akan diatur kembali bersama pengurus pasar dan perwakilan pedagang.

5. Untuk pengunjung dari luar daerah, akan dilakukan razia KTP dan masker, juga ada beberapa ruas jalan di kota Bukittinggi yang akan ditutup.

6. Ketentuan untuk Shalat berjamaah Pemko Bukittinggi akan diundang pengurus Masjid dan Dai-dai untuk membicarakan lebih lanjut mengenai ketentuan Shalat, dan juga wajib menjalankan standar Covid - 19, melakukan pembersihan diri dengan wudhu di rumah, dan membawa sajadah masing-masing.

7. Untuk restoran dan cafe juga akan dibuka kembali, namun petugas cafe harus melakukan rapid test terhadap pengunjung yang datang.

Bukittinggi merupakan daerah pertama yang menyatakan keluar dari PSBB, dan ada beberapa daerah lain yang mengikuti. “Sepanjang masyarakat mau memakai masker, Insya’Allah akan terhindar dari Covid”, tukas Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, di Balaikota Bukittinggi, Kamis 28 Mei 2020.

Semua jajaran Forkopimda sudah melaksanakan rapat, bahwa Bukittinggi akan sepakat keluar dari PSBB, dan menyongsong pelaksanaan New Normal ini akan dimulai sejak 1 Juni 2020, namun untuk sekolah akan dimulai dari awal bulan Juli mendatang, tutupnya. (**)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77