Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diduga Menipu, Pemenang Lelang Motor Jokowi Diperiksa Polisi

Diduga Menipu, Pemenang Lelang Motor Jokowi Diperiksa Polisi
Foto: Ist. via suara.com
Kamis, 21 Mei 2020 18:12 WIB
JAMBI - Muhammad Nuh, pria yang memenangkan lelang motor listrik Jokowi pada saat konser amal bertajuk "Berbagi kasih Bersama Bimbo" ditangkap polisi.

Penangkapan dilakukan polisi karena M Nuh dianggp telah melakukan penipuan dengan menawar motor listrik bertanda tangan Jokowi seharga Rp2,55 miliar.

Karena tawarannya cukup tinggi, pihak panitia akhirnya memutuskan motor tersebut jatuh ke tangan M Nuh, yang sebelumnya santer diberitakan sebagai pengusaha yang berasal dari Kampung Manggis, Kota Jambi.

Namun, setelah ditunggu-tunggu pria tersebut tak melakukan pembayaran seperti yang dijanjikannya hingga akhirnya ditangkap polisi.

M Nuh ditangkap aparatPolda Jambi pada Kamis (20/5/2020) dini hari. Berdasarkan hasil penelusuran, M Nuh ternyata bukanlah seorang pengusaha.

Ternyata, pria itu hanyalah warga biasa yang tinggal di Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi. Disebutkan, pria yang lahir pada 19 Maret 1974, itu merupakan buruh harian lepas.

Dilansir dari Tribunjambi.com, sosok M Nuh sempat menjadi teka-teki bagi warga Kampung Manggis, Kota Jambi.

Bahkan, nama M Nuh yang menjadi pemenang lelang sepeda motor listrik yang pernah dijajal Presiden Jokowi itu membuat warga Jambi heboh.

Terlebih, sang pemenang membeli motor listrik tersebut dengan harga fantastis, yakni senilai Rp2,55 miliar.

Ketika ditelusuri di kawasan Kampung Manggis yang berlokasi di Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, ternyata tidak ada warga sekitar yang mengenal sosok M Nuh, sosok pengusaha yang memenangkan lelang tersebut.

"Dapat sayo kabar, ado orang namonyo M Nuh, menangkan lelang motor dari Jokowi, tapi dak tau sayo siapo M Nuh ini," kata Sayuti, satu di antara warga yang sudah tinggal di Kampung Manggis sejak 1986 silam.

Bukan hanya Sayuti dan warga lain, ketua RT setempat yang ditanyai pun mengaku tidak dapat memprediksi siapa sosok M Nuh.

Dari informasi yang didapat, ada beberapa warga Kampung Manggis yang bernama M Nuh. Namun berdasrkan catatan warga dan RT setempat, tidak ada yang bekerja sebagai pengusaha, apalagi dengan aset di atas Rp 2,550 miliar.

Ibrahim Hasan, Ketua RT 20, Kampung Manggis, Kelurahan Sungai Asam, menyebut ada warganya yang bernama M Nuh. Tapi sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh.

"Beberapa tadi sudah ada yang tanya saya karena dapat berita itu. Setelah saya cek, fotonya tidak ada, informasi alamat lengkapnya tidak ada, jadi mengambang (tidak jelas) ini siapa. Tapi dia mengatasnamakan orang Kampung Manggis," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, M Nuh berhasil memenangkan lelang motor listrik bertanda tangan Jokowi pada Minggu (17/5/2020) malam.

Lelang motor listrik itu putus pada angka Rp 2,550 miliar. Informasi yang diperoleh, motor listrik nasional Gesits itu buatan Institut Teknologi Surabaya itu diproduksi oleh Garansindo.

Motor yang harga pasarannya dibanderol sekitar Rp24 jutaan itu melonjak karena pernah dijajal dan ada bubuhan tanda tangan Jokowi.

Selain itu, motor itu juga dilelang saat penggalangan dana dan konser amal untuk bantuan sosial. Penawaran M Nuh berhasil mengalahkan tawaran pengusaha dan tokoh-tokoh lain.

Sebut saja seperti pengusaha Manado, Gabriele Mowengkang yang menawarkan harga Rp 2,5 miliar, politisi PDIP Maruara Sirait Rp 2,2 miliar, dan Warren Tanoe Soedibyo Rp 1,550 miliar.

Acara lelang sepeda motor listrik Gesit itu dipimpin oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) Rosan Roslani.Sebut saja seperti pengusaha Manado, Gabriele Mowengkang yang menawarkan harga Rp 2,5 miliar, politisi PDIP Maruara Sirait Rp 2,2 miliar, dan Warren Tanoe Soedibyo Rp 1,550 miliar.

Acara lelang sepeda motor listrik Gesit itu dipimpin oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) Rosan Roslani.

Acara lelang itu digelar berbarengan dengan konser yang digelar oleh MPR RI dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Kompas TV dan Tribunews
Kategori:Umum, Hukum, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77