Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
24 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
24 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
4
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
23 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Industri Sawit Sumbar tak Terpengaruh Pendemi Covid-19

Industri Sawit Sumbar tak Terpengaruh Pendemi Covid-19
Rabu, 20 Mei 2020 23:38 WIB
PADANG - Industri kelapa sawit di Sumatera Barat mulai dari perkebunan hingga pabrik pengolahan minyak tetap berjalan normal tidak terpengaruh kondisi pendemi COVID-19.

“Sejauh ini tidak ada pengaruh industri kelapa sawit di Sumbar,” ujar Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) cabang Sumbar, Bambang Wiguritno melalui konferensi pers daring, Rabu.

Menurutnya kegiatan operasional maupun produktivitas perusahaan tidak terganggu. Begitu juga dengan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang masih berada di level yang baik serta tidak terpengaruh COVID-19.

Distribusi Crude Palm Oil (CPO) pun tetap lancar dan berjalan seperti biasa. Selain karena termasuk komoditas yang strategis, kelancaran transportasi ini didukung juga oleh kelengkapan yang dipenuhi perusahaan kelapa sawit di Sumbar dalam bentuk pemilikan surat ijin operasional dan mobilitas yang diterbitkan Departemen Perindustrian.

Berdasarkan data yang dihimpun Gapki Sumbar, saat ini total ada sekitar 494,726 hektar perkebunan kelapa sawit di provinsi itu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 274, 533 hektar merupakan milik perusahaan perkebunan kelapa sawit, baik swasta maupun PTPNVI dan 112, 744 hektar di antaranya berasal dari 19 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tergabung sebagai anggota Gapki Sumbar.

Selain dikelola perusahaan, ada juga perkebunan yang milik masyarakat yaitu seluas 220,193 hektar.

Meskipun tidak terpengaruh COVID-19, menurut Bambang, para pengusaha kelapa sawit di Sumbar tetap waspada. Protokol operasional perkebunan kelapa sawit yang disusun dan diintruksikan dari GAPKI pusat sudah disosialisasikan dan diterapkan dengan disiplin ketat.

Penerapan protokol tersebut meliputi penggunaan masker, cuci tangan, pembatasan keluar-masuk kebun, dan penyemprotan disinfektan di beberapa wilayah.

Dalam rangka mencegah dan mengurangi dampak di masyarakat, Gapki Sumbar juga terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19.

Bambang menyampaikan bahwa sampai sejauh ini setidaknya sudah sebanyak Rp 2.7 miliar total sumbangan Gapki Sumbar dan perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang tergabung dalam Gapki Sumbar. Nilainya masih bisa terus bertambah. Donasi tersebut diserahkan baik ke rumah sakit berupa alat pelindung diri (APD) dan masker maupun bantuan sembako ke masyarakat sekitar.

Bambang berharap pemerintah terus mendukung kelancaran proses produksi dan distribusi sawit di Sumbar sehingga tetap berjalan seperti biasa di tengah masa Pembatasan Sosial berskala besar (PSBB). Karena, menurutnya, tanpa dukungan dari pemerintah produksi sawit di Sumbar tidak dapat berjalan secara optimal.

“Kerja sama ini telah berjalan dengan baik. Jauh sebelum pandemi pun, dukungan pemerintah sangat dirasakan manfaatnya,” ujar Bambang. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Ekonomi, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77