'Exit-Strategy' dari Pandemi Covid-19 Perlu Perhatikan 'Timing' dan 'Permainan Kata'
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori dalam rilis Puspen Kemendagri, Sabtu (9/5/2020), terkait Exit-Strategy dari Pandemi Covid-19 di Bidang Ekonomi dan Kesehatan.
Exit-Strategy menjadi bahasan dalam rapat koordinasi secara virtual Jumat (8/5/2020) kemarin. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin langsung rapat yang dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Menteri Parekraf, Menteri Koperasi & UKM, Menkominfo, Kepala BNPB, dan Sekjen Kemendagri yang didampingi oleh Plh. Dirjen Bina Pembangunan Daerah dan Direktur SUPD III Ditjen Bina Bangda.
"Penentuan fase dan timing Exit-Strategy akan dibahas setelah hasil kajian dan dilakukannya pembahasan oleh seluruh Sesmenko dan Sekjen Kementerian/Lembaga terkait," kutipan rilis tersebut.
Di bidang kesehatan, untuk memastikan skema Exit-Strategy yang direncanakan bisa berjalan dengan baik, kata Hudori, maka Kemenkes akan menerbitkan SOP Protokol Penanganan Kesehatan Covid-19 yang menjadi pegangan seluruh stakeholder, "dan menyiapkan personil untuk membantu gugus tugas baik di darat, udara dan laut,".
Sebelumnya, sebuah catatan anonim per tanggal 6 Mei 2020 mengungkap hal terkait fase-fase utamanya sektor ekonomi, dalam penanggulangan Pandemi Corona/Covid-19.
Informasi catatan itu menyebut:
Fase 1 (1 Juni)
- Industri & jasa dapat beroperasi dengan protokol kesehatan Covid-19
- Mall belum boleh beroperasi, kecuali toko penjual masker & fasilitas kesehatan.
Fase 2 (8 Juni)
- Mall boleh beroperasi seperti semula (toko2 boleh buka), namun dengan protokol kesehatan Covid-19.
- Toko/usaha yang ada kontak fisik (salon, spa, dll), belum boleh beroperasi.
Fase 3 (15 Juni)
- Mall tetap seperti fase 2, namun ada evaluasi pembukaan salon, spa, dll. Tetap dengan protokol kesehatan Covid-19.
- Sekolah dibuka namun denga sistem shift.
Fase 4 (6 Juli)
- Evaluasi pembukaan kegiatan ekonomi; Resto, Cafe, Gym, dan lainnya, termasuk Traveling.
- Kegiatan ibadah diperbolehkan dengan jumlah jamaah dibatasi
Fase 5 (20 & 27 Juli)
- Evaluasi pembukaan kegiatan sosial dalam skala besar.
- Akhir Juli atau awal Agustus 2020 diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dibuka.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Pemerintahan, Nasional |