Home  /  Berita  /  Kesehatan

Kambing dan Pepaya Positif Corona di Tanzania, Kok Bisa? Begini Penjelasan Presiden

Kambing dan Pepaya Positif Corona di Tanzania, Kok Bisa? Begini Penjelasan Presiden
Presiden Tanzania John Magufuli. (aljazeera.com)
Selasa, 05 Mei 2020 08:29 WIB
DAR ES SALAAM - Tes terhadap sampel domba dan pepaya menunjukkan hasil positif terinfeksi virus corona. Peristiwa aneh itu terjadi di Tanzania.

Dikutip dari Sindonews.com, Presiden Tanzania John Magufuli mengatakan hal itu terjadi karena alat tes yang digunakan rusak.

''Alat tes Covid-19 itu diimpor dari luar negeri,'' ungkap Magufuli saat acara di Chato di barat laut Tanzania.

Presiden memerintahkan pasukan keamanan Tanzania memeriksa kualitas alat itu. Mereka secara acak mengambil beberapa sampel non-manusia, termasuk dari buah papaya, seekor kambing dan seekor domba, namun sampel itu diberi nama manusia dan disebutkan umurnya.

Sampel-sampel itu kemudian dimasukkan ke laboratorium Tanzania untuk dites, apakah terjangkit virus corona. Para teknisi di laboratorium itu tidak mengetahui asal sampel tersebut.

''Sampel dari pepaya dan kambing dites positif Covid-19. Ini berarti beberapa orang yang dites positif faktanya mereka tidak terinfeksi oleh virus corona,'' ungkap Presiden.

''Ada sesuatu yang terjadi. Saya katakan sebelumnya kita tidak bisa menerima setiap bantuan yang tujuannya baik untuk bangsa ini,'' sambungnya.

Dia meminta alat itu diinvestigasi.

Tanzania mencatat 480 kasus corona dan 17 kematian. Namun tidak seperti negara Afrika lainnya, Tanzania selama beberapa hari tak memberi informsi terbaru.

Magufuli menyatakan dia telah mengirim pesawat untuk mengumpulkan obat yang disarankan Presiden Madagaskar berupa campuran herbal yang belum diakui internasional untuk tes ilmiah.

''Saya berkomunikasi dengan Madagaskar. Mereka memiliki obat. Kami akan mengirim penerbangan ke sana dan obat akan dibawa ke negara ini sehingga warga Tanzania dapat menggunakannya,'' kata Magufuli.

Tingkat infeksi corona relatif rendah dibandingkan di Amerika Serikat, Asia dan Eropa. Namun di Afrika, tingkat tes sangat rendah, hanya sekitar 500 per satu juta orang.

Pemerintahan Magufuli dikritik karena merahasiakan wabah virus corona dan meminta warga berdoa agar wabah corona menjauh.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Internasional, Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/