Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PSSI Masih Terbelenggu Profit Tanpa Pikirkan Pembinaan dan Prestasi

PSSI Masih Terbelenggu Profit Tanpa Pikirkan Pembinaan dan Prestasi
Ketua Umum MSBI, Sarman El Hakim
Senin, 04 Mei 2020 21:44 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Prestasi Timnas Sepakbola Indonesia dipastikan tidak akan bisa bangkit selagi pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan yang akrab dipanggil Iwan Bule tidak memahami tugas dan fungsinya. Saat ini, PSSI hanya mengejar bisnis (profit) saja tanpa memikirkan pembinaan dan prestasi sepakbola Indonesia.

"Bagaimana prestasi Timnas Sepakbola Indonesia bisa meningkat kalau pengurus PSSI tidak mengerti tugas dan fungsinya. Faktanya, pak Iwan Bule selaku pimpinan PSSI masih saja terbelenggu dengan pola pengurus PSSI sebelumnya yang hanya mementingkan profit orientied (bisnis semata) tanpa memikirkan pembinaan dan prestasi Timnas Indonesia," kata Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI). Sarman El Hakim di Jakarta, Sabtu ( 4/5/2020).

"Harusnya pengurus PSSI mengingat pesan almarhum Bung Karno yang jelas menyebutkan bahwa PSSI itu tidak boleh dikuasai perseorangan atau kelompok. Apalagi, PSSI itu didirikan untuk menjadikan sepak bola adalah alat pemersatu dan perjuangan bangsa," tambahnya.

Sebagai bukti kepengurusan PSSI periode 2019-2023 mementingkan profit, kata Sarman, Iwan Bule menempatkan Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri sebagai Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Harusnya PSSI hanya memikirkan program pembinaan prestasi bukan profit seperti yang terjadi sekarang. Posisi PSSI itu kan sudah jelas sebagai organisasi olahraga non profit sementara PT LIB itu badan usaha yang mengutamakan profit. Jadi, wajar saja kalau terjadi kemelut yang saat ini terjadi sehubungan keberadaan Cucu Somantri sebagai Direktur PT LIB," jelasnya.

Untuk bisa meningkatkan prestasi Timnas Sepakbola Indonesia, kata Sarman, Iwan Bule harus memisahkan PSSI dengan PT LIB dengan tidak menempatkan lagi pengurus PSSI di dalamnya.

"Di sinilah komitmen pak Iwan Bule dibutuhkan untuk memisahkan PSSI dengan PT LIB. Kalau pola lama tetap dipertahankan, saya bisa pastikan prestasi Timnas Indonesia yang sangat diharapkan masyarakat Indonesia tidak akan bisa tercapai," tegasnya.

Pria yang aktif mengkampanyekan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menggantikan Qatar ini juga menyoroti klaim Plt. Sekjen, Yunus Nusi yang menyatakan bahwa saat ini administrasi di PSSI jauh lebih rapi sejak kehadiran Wakil Sekjen.

"Sukses Plt Sekjen PSSI itu bukan hanya diukur dengan administrasi. Coba kalau saya tanyakan apakah PSSI punya kantor? Atau apakah Plt Sekjen berani mengevalusi kinerja PT LIB yang dipegang Wakil Ketua Umum PSSI?. Ya, pasti tidak akan ada jawabannya," tanya Sarman.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat 171 dari 209 anggota FIFA. "Ini sejarah terburuk PSSI berada di peringkat 171," katanya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/