Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
17 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
7 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
7 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
6 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Hari Pendidikan Nasional, DPR RI Minta Pemda tak Memotong Gaji Guru Honorer

Hari Pendidikan Nasional, DPR RI Minta Pemda tak Memotong Gaji Guru Honorer
Sabtu, 02 Mei 2020 18:25 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota DPR RI, dari Fraksi Demokrat, Achmad Msi, meminta pemerintah daerah dan provinsi tidak melakukan penghentian maupun pemotongan gaji terhadap guru honorer.

Langkah ini merupakan bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah terhadap guru honorer dan kontrak ditengah pandemi Covid-19.

Menurut Achmad, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, harus memahami esensi mereka sebagai guru honorer. Dimana mereka sudah berjuang setiap hari, mendidik dengan sepenuh hati dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Yang sudah ddidapat dengan pengorbanan yang dilakukan para Guru Honorer kata Achmad, belum sebanding. "Saya minta kepada pemerintah jangan ada penghentian guru honorer dan pemotongan gaji mereka, meskipun saat ini mereka tidak bisa mengajar di ruang kelas, tapi mereka sudah banyak berjasa untuk anak-anak kita," kata Achmad kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/5/2020)

"Tanpa mengenyampingkan guru ASN ya, kalau mereka sudah jelas ada anggarannya," tambahnya.

Lebih lanjut, politisi Demokrat itu menyebut, guru honorer sangat berperan penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Bahkan pengabdian mereka melebihi besarnya dengan guru yang telah berstatus ASN. "Kita lihat perjuangan mereka jangan sekarang saja, tapi sebelumnya juga harus dilihat," jelas mantan Bupati Rokan Hulu dua periode itu.

Achmad juga meminta pemerintah segera mengakomodir para guru dan tenaga pendidik honorer non-kategori (GTKHNK) yang berusia di atas 35 tahun untuk dilakukan pengangkatan secara langsung tanpa harus mengikuti ujian umum.

"Logikanya begini, mereka guru honorer 35 plus ini diadu ujian pakai komputer dengan anak milenial tentu mereka kalah. Tapi secara pengalaman tentu mereka juaranya. Jadi ya jangan disamakan. Cukup mereka melengkapi adminitrasiranya saja seperti yang lain juga," ujar legislator daerah pemilihan Riau II itu.

Apa lagi, kata Dia, hari ini merupakan hari pendidikan nasional, sudah selayaknya pemerintah memberikan apresiasi yang terbaik untuk profesi yang dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa itu.

"Hari ini kita memperingati hari pendidikan nasional, kita berikan yang terbaik untuk mereka agar dunia pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang," tuturnya.

Secara pribadi, Achmad mengungkapkan terima kasih kepada seluruh tenaga pendidik di Indonesia yang telah mendidik dan mencerdaskan generasi penerus bangsa ini.

"Saya pribadi mengucapkan selamat hari pendidikan nasional. Penghargaan tertinggi serta terima kasih kepada tenaga kependidikan (guru-red) atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini," pungkas Achmad.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/