Satu PDP asal Nagari Muara Panas Meninggal, tak Miliki Riwayat Perjalanan
"Pasien Em (59) meninggal setelah sempat dirawat di ruang isolasi RSU Mohammad Natsir dari Sabtu (25/4) hingga Senin (27/4) dengan keluhan batuk, sesak, nyeri kepala, lemah anggota gerak kiri," kata Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Senin (27/4/2020) malam.
Pasien juga dirontgen, dan dari hasil rontgen tergambar ada bronko pneunomoni.
Pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit. Tapi karena hasil rontgen, pihak rumah sakit RSU Mohammad Natsir menetapkan Em sebagai PDP.
"Jadi untuk keselamatan jenazah Em diselenggarakan dengan pemakaman SOP COVID-19. Jenazah pasien Em dimakamkan siang tadi di pemakaman kaum di Muara Panas," ujarnya.
Menurutnya pasien Em sudah diambil sampel untuk tes swab, namun sekarang hasilnya belum keluar dari labor Universitas Andalas (Unand) Padang.
Di Kabupaten Solok, sudah ada dua pasien positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), yaitu pasien berinisial S (77) berjenis kelamin laki-laki asal Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin.
Dan satu lagi pasien positif COVID-19 merupakan anak dari Pasien S, yaitu Mrz (35), dari Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin. Pasien S (77) akhirnya terkonfirmasi meninggal dunia di RSUP M Djamil, Kota Padang, Selasa (21/4).
Sedangkan pasien Mrz menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena tidak memiliki gejala batuk, sesak napas dan lainnya. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Sumber | : | Antara |
Kategori | : | Solok, Sumatera Barat, Peristiwa |