Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
11 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
2
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
10 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
3
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
10 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
11 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pemilik Kos yang Usir 3 Perawat di Solo Ternyata Bidan, Menangis Saat Ditanya Ganjar

Pemilik Kos yang Usir 3 Perawat di Solo Ternyata Bidan, Menangis Saat Ditanya Ganjar
Perawat di Solo yang terusir dari tempat kosnya. (tangkapan layar video di media sosial/detik.com)
Selasa, 28 April 2020 10:36 WIB
SEMARANG - Tiga perawat yang bertugas di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah, diusir dari indekosnya di kawasan Grogol, Sukoharjo. Ternyata, pemilik indekos tersebut berprofesi sebagai bidan.

Dikutip dari detikcom, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, dirinya sudah menghubungi pemilik kos yang mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno Solo itu. Kepada Ganjar, bidan tersebut mengaku menyesali perbuatannya.

Dituturkan Ganjar, sambil menangis pemilik kos tersebut mengaku kepada dirinya bingung karena suaminya sedang mengidap penyakit dan takut tertular virus corona.

''Nangis-nangis, merasa bingung karena suami ketakutan kalau tertular, punya sakit apa begitu. 'saya tidak mengusir, demi kebaikan, agar tidak kos di situ','' kata Ganjar lewat sambungan telepon, Senin (27/8/2020) malam.

Namun Ganjar tetap menyayangkan hal itu apalagi pemilik kos adalah bidan. Ganjar sempat menegur andaikata pemilik kos yang berada dalam posisi terlibat kasus corona dan dijauhi oleh tetangga dan sebagainya.

''Saya kasih tahu, ibu kan bidan, kalau ibu suatu ketika bantu melahirkan dan orangnya OTG (orang tanpa gejala) seperti di RS Kariadi kalau ketularan gimana? Kami sih tidak minta seperti itu. Kalau dijauhi masyarakat gimana? Nangis dia,'' ujarnya.

Ganjar menjelaskan, edukasi masih sangat penting agar stigma negatif terhadap tenaga medis, dan pasien corona beserta keluarganya bisa hilang. Selain itu Ganjar menyebut beberapa tempat sudah disiapkan untuk rescue jika hal itu terjadi.

''Edukasi memang harus dilakukan, tapi prinsipnya kami sudah menyiapkan tempat untuk me-rescue mereka apabila terjadi hal-hal semacam ini. Semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa ini,'' ujar Ganjar.

''Memang harus ada shelter yang disiapkan agar para tenaga medis ini tenang. Di Semarang sudah kami siapkan Hotel Kesambi, di Solo juga ada bekas Bakorwil yang bisa ditempati. Itu rumahnya besar, kamarnya banyak dan nyaman. Selain itu, ada juga hotel milik kami yang ada di Solo yang bisa ditempati,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/