Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
Olahraga
24 jam yang lalu
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
2
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
3
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fraksi Rakyat Indonesia Bicara soal Teror di Tengah Pandemi

Fraksi Rakyat Indonesia Bicara soal Teror di Tengah Pandemi
Fraksi Rakyat Indonesia saat menggelar konferensi pers terkait Bedah Pasal RUU Ciptaker di kantor WALHI, beberapa waktu lalu. (Gambar: Dok. WALHI)
Minggu, 26 April 2020 17:12 WIB
JAKARTA - Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) negara segera menghentikan teror terhadap masyarakat di tengah pandemi Covid-19 karena teror menunjukkan kemunduran demokrasi.

Bentuk teror disebut semakin beragam. Tak hanya lewat intimidasi atau kedatangan aparat ke lokasi kegiatan langsung, tapi juga peretasan atau percobaan peretasan gawai dan aplikasi pesan.

"Setidaknya terdapat empat pola, yaitu intimidasi, peretasan, kriminalisasi, dan pengawasan," kata Aktifis FRI, Wahyu A. Perdana dalam siaran pers, Minggu (26/4/2020).

FRI mencatat sejak Februari 2020 terjadi beberapa pola untuk memberangus suara kritis publik. Diantaranya; Intimidasi terhadap gerakan menolak Rancangan Undang-Undang Omnibus Law dan protes penanganan Covid-19; Peretasan terhadap Fajar (Ketua BEM UI), Azhar, Merah Johansyah (Jatam), dan Syahdan Husein (Gejayan Memanggil); Percobaan peretasan akun Twitter Koordinator Jarigan Desa Kita R Sumakto @DesaKita2 dan akun Facebook seorang jurnalis, Mawa Kresna; Kriminalisasi terhadap pegiat Aksi Kamisan Malang, peneliti independen kebijakan publik Ravio Patra, dan 3 pemuda yang aktif dalam gerakan berbasis edukasi dan solidaritas di Tangerang; Pengawasan aktivitas oleh Polri dan orang tak dikenal pada Solidaritas Pangan Yogyakarta dan LBH Medan.

"Pemerintah segera mengevaluasi Polri dan pihak-pihak yang seharusnya menjaga keamanan masyarakat," kata Wahyu.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Politik, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/