Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
24 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
2
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
3
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
24 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
4
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
5
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wabah Corona bisa Turunkan Produksi Mobil di China

Wabah Corona bisa Turunkan Produksi Mobil di China
Para pekerja merakit Honda Civic di pabrik otomotif Dongfeng Honda, Wuhan, provinsi Hubei pada 6 Februari 2017. (Foto: Chinatopix via AP)
Senin, 03 Februari 2020 14:10 WIB
JAKARTA - Coronavirus disebut dapat memangkas produksi mobil China hingga 2 persen tahun 2020. Produksi yang cenderung menurun 'secara material' pada kuartal pertama karena produsen terpaksa menunda pembukaan kembali pabrik setelah Tahun Baru Imlek, jadi salah satu sebab.

Lembaga survei setempat menyebut, penjualan bisa pulih setelah epidemi stabil, tetapi efek positif menjadi 'ringan'.

Lansiran SCMP pada Senin (3/2/2020) menulis, menurut S&P Global Ratings, "produksi mobil China kemungkinan akan menurun secara material selama kuartal pertama, dan dapat memangkas produksi keseluruhan sebanyak 2 persen tahun ini karena epidemi virus coronavirus telah memaksa produsen mobil untuk menunda membuka kembali pabrik mereka,".

Banyak pembuat mobil telah menutup pabrik mereka selama dua minggu di bulan Januari untuk liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada tanggal 25 Januari, dan sejak itu diminta untuk menjaga pekerja mereka di rumah setidaknya selama 9 Februari, ketika pejabat kesehatan setempat berusaha menahan virus yang mematikan itu.

"Dalam pandangan kami, penjualan mobil kemungkinan akan menurun dalam satu hingga dua bulan ke depan," kata analis S&P Claire Yuan, Stephen Chan dan Xin Hui Zu dalam sebuah catatan penelitian.

"Dealer otomatis menunda dimulainya kembali bisnis. Pada saat yang sama, orang-orang berusaha menghindari pergi ke tempat-tempat umum," imbuhnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:SCMP
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/