Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BNPB Identifikasi 15 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar
Peristiwa
7 jam yang lalu
BNPB Identifikasi 15 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar
2
Longsor di Lembah Anai, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
7 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
3
Dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi, 8 Sudah Teridentifikasi
Peristiwa
7 jam yang lalu
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mirip Sunda Empire, di Pariaman Muncul Indonesia Mercusuar Dunia, Pemimpinnya Diduga Seorang PNS

Mirip Sunda Empire, di Pariaman Muncul Indonesia Mercusuar Dunia, Pemimpinnya Diduga Seorang PNS
Spanduk diduga milik Indonesia Mercusuar Dunia (imd) yang dipasang di Pariaman, Sumbar. Walikota Pariaman langsung membubarkan kegiatan yang diduga melakukan penipuan berkedok ormas tersebut. (foto: pariamankota.go.id)
Kamis, 23 Januari 2020 22:29 WIB
PARIAMAN- Belum selesai heboh Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire menjadi bahasan, kini muncul pula Indonesia Mercusuar Dunia (IMD). Aktivitas Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) ini terdeteksi di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). 
 

Diduga aktivitas yang dilakukan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) menyerupai kasus raja dan ratu Keraton Agung Sejagat.

Dikutip dari TribunPadang.com yang melansir Antara, Wali Kota Pariaman Genius Umar sampai harus membubarkan kegiatan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) yang diduga melakukan penipuan berkedok organisasi masyarakat (ormas) di Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara.

Modus IMD ini, setiap anggota dijanjikan mendapatkan uang setiap bulan yang mencapai Rp3 miliar.

"Kegiatan seperti ini sudah sering terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, terakhir yang menghebohkan muncul Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, dan IMD ini juga diduga penipuan," kata Genius di Pariaman, Kamis (23/1/2020).

Untuk menjadi anggota organisasi tersebut harus membayar uang pendaftaran mencapai Rp1.750.000 per orang.

Genius menyampaikan, organisasi tersebut berpusat di Kerawang, Jawa Barat yang berdasarkan informasi yang diperoleh pimpinannya merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Djuanda.

Sedangkan pimpinan dari ormas itu di Pariaman bernama Ayattudin yang merupakan warga Desa Sikapak Timur dan berdomisili di Padang Alai, Kabupaten Padang Pariaman.

Pihaknya menyampaikan organisasi itu di Kota Pariaman tidak terdaftar di Kesatuan Bangsa dan Politik setempat, sehingga Pemko Pariaman membubarkannya dan melepas spanduk yang telah terpasang.

"Untuk pengurusnya kami bina karena perbuatan mereka dapat merugikan masyarakat," katanya.

Ia mengimbau warga di daerah itu untuk tidak mudah termakan bujuk rayu dengan diiming-imingi uang besar karena merupakan sebuah penipuan.

Sementara Kapolres Pariaman AKBP Andry Kurniawan mengatakan, pihaknya menduga kuat organisasi itu melakukan tindakan penipuan.

"Modus yang digunakan ormas IMD tersebut hampir sama dengan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah," ujarnya.

Meskipun diduga ada penipuan, namun pihak kepolisian belum memprosesnya secara hukum karena belum ada warga yang melapor dirugikan dan pengurus IMD baru memasang spanduk.

Sementara itu Ayattudin mengatakan dia direkrut oleh seseorang bernama Zainal yang tinggal di Padang Pariaman.

Ia menjelaskan, tujuan organisasi itu yaitu untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan haknya berupa uang dan membantu negara untuk melunasi hutang.

Uang tersebut akan diberikan kepada anggota organisasi pada 30 Maret 2020 yang dananya dari Bank UBD di Swiss.

Ia menyampaikan, anggota ormas tersebut di daerah itu sudah mencapai 80 orang yang didominasi oleh warga Padang Pariaman dan 50 orang di antaranya telah membayar uang yang diminta. (tpc)

Editor:arie rh
Sumber:tribunpadang.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat, Pariaman
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/